Martapura, KP – Empat pasar strategis jadi titik pemantauan harga sembako oleh Pemkab Banjar.
”Yakni pasar Gambut, Kertak Hanyar, Astambul dan Martapura,” kata Kabid Perdagangan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jimmy, kemarin.
Dijelaskannya, empat pasar tersebut menjadi pilihan mereka guna memantau harga bahan pokok karena beroperasi setiap hari.
“Soal harga, setiap hari Selasa selalu dilakukan pendataan dan itu cenderung fluktuatif,” ujar Jimmy.
Data Disperindag Oktober hingga November terbilang stabil. Seperti beras masih di harga Rp11 ribu hingga Rp12 ribu. Jenis berasnya adalah siam unus usang dan siam unus hanyar. Sedang yang menjadi catatan mereka adalah harga cabai yang mengalami kenaikan Rp15 ribu.
“Dari harga Rp70 ribu menjadi Rp85 ribu. Harga naik karena pasokannya yang kurang di setiap pasar. Sementara permintaan banyak,” ungkapnya.
Untuk harga daging sapi murni (lokal) masih stabil seperti bulan-bulan sebelumnya. Harganya mencapai Rp135 ribu. Kemudian bawang merah serta bawang putih juga masih stabil dari harga Rp25 ribu.
“Peran Disperindag adalah memantau ketersediaan barang pokok dan harga serta distribusinya,” katanya.
Dari tiga tersebut yang jadi perhatian adalah cabai, untuk alur distribusi masih mencukupi di pasaran. Dan bagi masyarakat yang ingin mengetahui harga dan kelengkapan distribusi tersebut, bisa mengunduh aplikasi yang disediakan Menteri Perdagangan bernama si Bapok.
“Aplikasi ini diminta langsung oleh Menteri Perdagangan kepada Disperindag yang ada di seluruh Kabupaten/Kota untuk mengelolanya. Jadi untuk data akan update setiap hari Selasa dan Kamis,” tandasnya.
Data yang telah dikumpulkan Disperindag tersebut juga diminta Provinsi guna memantau harga di Kabupaten/Kota.
Pihaknya juga optimis bahan pokok di Kabupaten Banjar tetap stabil hingga Natal dan Tahun Baru, kecuali ada kondisi diluar dugaan. (Wan/K-5)