BANJARMASIN, KP – Warga masyarakat Kelampayan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) mengharapkan solusi dari pemerintah mengatasi gagal panen padi.
Anggota DPRD Provinsi Kalsel Syarifah Rugayah di Banjarmasin, Rabu mengatakan, harapan masyarakat tersebut disampaikan kepada dirinya saat reses ke Kabupaten Banjar.
Ia mengungkapkan, berdasarkan pengakuan warga masyarakat Kelampayan Hilir (sekitar 63 kilometer utara Banjarmasin), Kecamatan Astambul tersebut, mereka sudah dua tahun terakhir ini gagal panen padi.
“Dalam dua tahun terakhir ini buah padi sawah warga Kelampayan Hilir hampa, akibatnya gagal panen,’’ kutip wakil rakyat yang kini memasuki periode kedua sebagai anggota DPRD Kalsel tersebut.
Sementara usaha bercocok tanam padi merupakan mata pencaharian utama dari sebagian besar warga masyarakat Kelampayan (termasuk Kelampayan Hilir).
Oleh sebab itu, pemerintah atau instansi terkait perlu memikirkan dan mencarikan solusi supaya warga tani di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut dan sebagian besar penduduknya bertani jangan sampai gagal panen sebagaimana di Kelampayan Hilir.
“Kegagalan panen warga Kelampayan Hilir sebuah pengalaman yang bisa menjadi bahan kajian dalam upaya meningkatkan produksi padi di provinsi kita yang kini berpenduduk empat juta jiwa lebih,’’ katanya.
Apalagi kalau dikaitkan sebagai penyangga pangan atas rencana Ibu Kota Negara (IKN) di provinsi tetangga, Kalimantan Timur (Kaltim) nanti, maka persoalan tersebut harus secepatnya dicarikan solusi.
Kabupaten Banjar sendiri salah satu lumbung padi Kalsel yang masih tetap bertahan melalui perbaikan dan peningkatan sistem atau mutu pertanian.
Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalsel, setiap tahunnya luas lahan pertanian di Kalsel yang terkena bencana banjir, kekeringan dan intrusi air laut rata-rata seluas 15-20 ribu hektare dari sekitar 490 ribu hektare luas lahan pertanian di Kalsel.
Sebelumnya, Staf Ahli Gubernur Kalsel Bidang Pertanian, Faturahman, mengatakan pemerintah terus mendorong agar para petani bisa ikut kepesertaaan asuransi pertanian (AUTP).
Pada 2018 tercatat jumlah petani peserta asuransi pertanian sebanyak 22.130 orang dengan luas lahan tanaman padi mencapai 22.961 hektare, tersebar di 11 kabupaten/kota.
Pemerintah menargetkan kepesertaaan petani dalam program AUTP ini mencapai 50.000 petani dari jumlah rumah tangga petani di Kalsel 300 ribu rumah tangga. (lyn/ant/K-1)