BANJARMASIN, KP – Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan mengantisipasi kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) menjelang hari-hari besar pada akhir tahun 2019 ini.
Untuk mengantisipasi hal tersebut Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel menggelar rapat koordinasi dan identifikasi harga bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) 2019 dengan melibatkan semua pihak terkait.
Hal ini disebutkan Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, H. Birhasani kepada wartawan, Rabu (4/12).
Dia mengatakan, kegiatan rapat koordinasi dan identifikasi harga bahan pokok (bapok) menjelang HBKN 2019 ini tujuannya adalah untuk lebih siap menghadapi akhir tahun 2019 baik itu Natal dan Tahun Baru karena permintaan akan tinggi oleh itu ketersediaan bahan pokok harus dijaga.
“ Stok bahan pokok sudah ada dipergudangan Bulog dan stok ada dipedagang yang selalu dinamis bergerak tentunya 3 bulan kedepan aman saja,” ujar Birhasani disela acara rapat koordinasi dan identifikasi harga bahan pokok (bapok) menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) 2019.
Adapun peran dari Satgas Pangan untuk mencegah terjadi orang-orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan misalkan penimbunan, mengoplos untuk memeroleh keuntungan yang besar.
Dikatakan, untuk harga eceran tertinggi ayam ras hanya Rp 34 ribu perkilogram, kalau dalam kondisi khusus terjadi kemahalan pakan ternak atau musim penyakit ayam ada lagi harga khusus sekitar harga Rp 36 ribu perkilogram saja.
Sedangkan harga Gula pasir masih harga Rp 12.500 perkilogram sekarang masih stabil saja, kecuali di kios eceran kampung-kampung bisa mencapai Rp 13 ribuan perkilogram mungkin karena transportasi.
Paling rawan menjelang hari besar biasanya daging ayam ras, gula pasir dan cabe rawit, memang stok dipasar karena mengandalkan dari pulau Jawa dan Sulawesi karena mengambilnya datang per 2 hari datang, mestinya menanam cabe sendiri, tegasnya.
Perhatikan aspek stok sembako, aspek distribusi dari satu daerah ke daerah lain oleh sebab itu Dinas Perhubungan dihadirkan agar jangan ada hambatan transportasi menuju dari satu kota ke kota lain.
Birhasani, juga menyinggung terkait bahan bakar minyak (BBM) menjelang akhir tahun 2019, juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi kelangkaan.
“ Kalau sekarang dari hasil pertemuan dengan TPID hampir setiap minggu, begitu juga dari Pertamina ada penindaklanjutan soal BBM tapi itu selalu saja terjadi dibanua ini,” sebutnya. (hif/K-1)