Banjarmasin, KP – Ancaman kemacetan arus lalulintas di sejumlah ruas jalan di kota ini disadari mendesak untuk segera dicarikan solusi. Menurut Sekretaris Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Aliansyah, untuk mengantisipasi masalah tersebut dibutuhkan penataan tata ruang secara tepat, terkendali dan konfrehensif.
“Jelasnya penataan tata ruang yang tepat, terkendali dan konfrehensif adalah kunci untuk mengantisipasi kemacetan,’’ katanya kepada KP, Rabu (18/12).
Berbicara soal kemacetan, kata anggota dewan dari FPKS ini menegaskan, bukanlah semata-mata akibat masalah tidak terkendalinya transportasi atau minimnya ketersedian jalan yang kurang memadai dan tidak seimbang dengan banyaknya jumlah kendaraan.
Menyadari permasalahan kota itu, lanjutnya, perlu penanganan menyeluruh dan program jangka panjang bersifat subtansi. Salah satunya adalah perlu dipersiapkannya perencanaan tata ruang secara konfrehensif dan terukur yang dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) dengan masa berlaku 25 hingga 30 tahun kedepan.
Lebih jauh ditegaskan, berbicara soal rencana tata ruang yang tidak terencana dengan baik akan berdampak terhadap aktifitas pembangunan yang terpusat hanya satu kawasan. “Padahal kawasaan itu peruntukkannya untuk kepentingan lain,’’ tandas anggota dewan membidangi masalah pembangunan ini.
Ia juga menegaskan, sejalan dengan dibuatnya perencanaan tata ruang, langkah selanjutnya adalah dituntut adanya pengendalian dari instansi terkait dalam melakukan pengawasan perencaanan tata ruang.
Ia mengakui bahwa upaya mengatasi kemacetan selama ini seperti melakukan pelebaran jalan atau membangun fly over di Jalan A Yani sepanjang sekitar 1,3 kilometer sebenarnya hanya bersifat sementara, bukan solusi atau program jangka panjang.
“Kalau diibaratnya orang lagi sakit kita beri obat seperti yang kini tengah direncanakan Dinas Bina Marga melalui program jangka pendek melakukan pelebaran sejumlah ruas jalan yang selama ini dirasakan rawan mengalami kemacetan,’’ ujarnya.
Diungkapkannya, adapun program jangka pendek dalam upaya mengatasi kemacetan saat ini dirasakan mendesak segera diatasi yaitu dengan cara melebarkan perempatan Pasar Lama menuju arah Jalan Antasan Kecil Barat dan Jalan Masjid Jami, pelebaran perempatan jalan menuju arah Sungai Andai, perempatan Jalan Veteran, dan pelebaran perempatan Gatot Subroto menuju arah Jalan Sungai Lulut.
“Alhamdulillah untuk pelebaran perempatan Jalan Gatot Subroto menuju arah Sungai Lulut ini sudah direalisasikan,’’ kata Aliansyah.
Sedangkan program jangka panjang, Pemko Banjarmasin kini tengah merintis pembangunan jalan baru yang menghubungkan Jalan Belitung persisnya depan Panti Asuhan Sentosa hingga tembus Jalan HKSN Kayu Tangi.
Menurutnya, program yang sudah direncanakan dalam RTRW itu, menindaklanjuti selesainya sebagian pembangunan jalan lingkar dalam, baik dari arah selatan menyusul selesainya pembangunan Jembatan RK Ilir dan lingkar dalam Jalan Banua Anyar.
Sedangkan program jangka panjang selanjutnya, katanya, adalah pembuatan jalan baru sebagai jalan alternatif atau yang disebut lingkar luar yang menghubungkan Kota Banjarmasin dengan kabupatan terdekat, seperti Kabupaten Batola, Kabupaten Banjar, Banjarbaru dan Tanah Laut. (nid/K-5)