Tamiang Layang , KP – Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Barito Timur Ariantho S Muler meminta seluruh elemen masyarakat memberikan pemahaman tentang Pancasila pada generasi muda, untuk membentengi dari paham radikalisme.
“Selain itu, berikan pemahaman tentang bahaya dan dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba baik hukuman pidana maupun terkait kesehatan,” kata Ariantho S Muler di Tamiang Layang, Kamis ( 9/1 )
Menurut Ariantho, generasi muda perlu mengetahui tentang pemahaman Pancasila dan makna dari Bhenika Tunggal Ika. Semua elemen masyarakat mulai dari unsur Pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda hingga para perusahaan swasta perlu bersatu membentengi generasi muda dari bahaya radikalisme dan narkoba.
Dalam sejarah, Hari Kesaktian Pancasila diperingati atas terjadinya pemberontakan dengan sebutan operasi Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau G30-S/PKI.
Membentengi generasi muda agar kenangan pahit dalam sejarah tidak terulang kembali. Maka perlu benteng yang kuat dengan mengedepankan Pancasila sebagai dasar negara.
Paham radikalisme dan sejenisnya sangat bertentangan dengan Pancasila yang sangat menghormati dan menghargai perbedaan. Perlu perjuangan meraih kemerdekaan dan perjuangan itu berkat kekompakan, persatuan dan kesatuan dari seluruh elemen masyarakat yang bersatu padu.
“Kekuatan Pancasila telah menunjukkan dan memungkinkan kita hidup berdampingan secara damai, harmonis dan penuh toleransi dengan siapa saja yang berbeda latar belakang agama, suku, ras, adat istiadat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Demikian pula dengan membentengi diri generasi muda dari bahaya narkoba,” kata politisi PKPI.
Ditambahkan Ariantho, perlu inovasi dan kreasi dari Pemerintah Kabupaten Barito Timur yang didukung elemen lainnya untuk menciptakan kehidupan sosial yang harmonis di Kabupaten berjuluk Jari Janang Kalalawah.
Pria yang gemar membina generasi muda itu juga meminta kepada organisasi-organisasi yang ada di Barito Timur untuk melakukan pembinaan dan pemberdayakan pemuda dan pemudi ke arah positif sehingga terhindar dari radikalisme dan narkoba.
“Walaupun saat ini sudah aman, kondusif dan harmonis. Namun perlu terus dipupuk agar kedepannya tetap tentram, aman, damai, kondusif dan harmonis,” demikian Ariantho. (Vna/k-8)