Kombes Pol Rizal Irawan
Banjarmasin, KP – Setelah menangani, melakuakan penanahan dan langkah selanjutnya penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Dit Reskrimsus Polda Kalsel), mengirim alat bukti atas kasus menyebarkan ujaran kebencian ke Laboratorium (Lab) Digital Forensik Jakarta.
“Sudah kita kirim dan untuk hasil pemeriksaan lanjut, kita masih menunggu hasil labfor,’’ ungkap Direktur Reskrimsus Polda Kalsel, Kombes Pol Rizal Irawan, kemarin.
Alat bukti yang dikirim itu sebagai sarana yang digunakan MS dalam kasus menyebarkan ujaran kebencian.
Dipaparkan, tersangka sampai harus berurusan dengan polisi lantaran telah membuat dan menyebar konten yang isinya menghina ulama, agama Islam, kepala negara dan lembaga pemerintahan dengan nada provokatif melalui akun Instagram @rezahardiansyah7071.
Agar tidak terendus, pemuda kelahiran Martapura 28 Juni 1997 ini, tampaknya sengaja menggunakan identitas orang lain. Namun berkat penyelidikan intensif, akhirnya Unit Siber Ditkrimsus Polda Kalsel meringkusnya di Jalan Panglima Batur Kelurahan Loktabat Utara, Kecamatan Banjarbaru Utara.
Kepada petugas, MS mengakui semua perbuatannya.
Pemuda itu nekad berbuat karena marah dengan teman satu kelasnya, Putri.
Pelaku membuat akun palsu dengan identitas dari pacar Putri yang bernama Iwan Prasetiawan.
Tujuannya, Putri takut pacarnya ditangkap polisi.
Pelaku mengaku telah membuat dua akun palsu. Pertama dengan nama @rezahardiansyah7071. Dibuat pada Minggu (28/10), namun dihapus oleh admin media sosial Instagram.
Dua hari kemudian tepatnya (30/10) Sodikin kembali membuat akun baru @reza_hardiansyah_7071
Pelaku membuat akun tersebut awalnya melalui media sosial Facebook dengan nama Reza Hardiansyah dan mengarahkan netizen untuk
melihat akun Instagram @rezahardiansyah7071 yang dibuatnya.
Agar meyakinkan akun tersebut milik Iwan, Sodikin sengaja mengambil foto-foto korban lewat akun milik Agus Prasetiawan alias Reza Arbain melalui akun media sosial Facebook Putri aja Puput dan Eneng Eneng milik Putri.
Bukan hanya foto Iwan yang diambil supaya terlihat provokatif, pelaku juga mengambil foto ulama Guru Sekumpul dan Guru Zuhdi dari Google. Sedangkan untuk nomor-nomor yang diunggah di akun @rezahardiansyah7071 diambil dari media sosial Intagram, seperti dari akun Deddy Corbuzier, Gen Halilintar, Polda Kalsel, Lambe Turah.
Namun bukan membuat pacar Putri yang ditangkap polisi, justru sebaliknya.
MS-lah yang ditangkap karena dari hasil penyelidikan akhirnya diketahui siapa pemilik akun medsos sebenarnya.
Bersama pelaku turut disita sejumlah barang bukti berupa satu unit laptop merek Toshiba C640 warna hitam dan satu unit modem dan satu unit telepon genggam.
MS ternyata tidak hanya memalsukan akun Iwan, melainkan juga membuat akun palsu di media sosial Instagram dengan nama @humaspolresbanjar.
Tapi lagi-lagi, akun palsu itu dihapus admin media sosial Instagram karena pelaku lupa password.
“Setelah hasil labfor diterima, secepatnya proses pemeriksaan dirampungkan dan dilimpahkan ke Kejaksaan,’’ tambah Kombes Pol Rizal Irawan, kepada awak media.
Saat ini lanjutnya, tersangka dilakukan penahanan dan tak ada penangguhan.
[]Perentas
Sebelumnya pula Unit Siber Dit Reskrimsus meringkus pelaku yang diduga menjadi peretas akun media sosial Facebook milik ajudan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.
Laki-laki berinisial A diringkus di Kota Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Pelaku telah meretas akun Facebook milik Kombes Pol Johnny Isir untuk melakukan penipuan.
Diketahui setelah akun Facebook milik ajudan Presiden RI tersebut memposting pemberitahuan berisi nomor handphone yang mengatasnamakan dirinya untuk berkomunikasi dengan orang lain dan melakukan kejahatan adalah bukan miliknya.
Dan tim Unit Siber dipimpin Kasubdit II Perbankan Pencucian Uang dan Kejahatan Dunia Maya (PPUKDM) Dit Reskrimsus, AKBP Zaenal Arifien bergerak melakukan penyelidikan hingga pelaku peretas akun Facebook berhasil diamankan di Amuntai. (K-2)