
Marabahan, KP – Tahun 2019 ini Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Kuala(Batola) memperbaiki infrastruktur pelabuhan penyebrangan ferry yang ada di wilayah Kabupaten Batola.
Tiga pelabuhan penyebrangan ferry telah dibangun dansatu pelabuhan ferry direhab.
Pelabuhan penyebrangan ferry yang dibangun adalah penyebrangan ferry di Kecamatan Kuripan, Pelabuhan penyebrangan ferry di desa Lepasan Kecamatan Bakumpai, pelabuhan penyebrangan ferry di Kecamatan Barambai serta rehab pelabuhan yang ada di desa Sei Gampa Kecamatan Rantau Badauh.
Pembangunan penyebrangan ferry tersebut tiga diantaranya berasal dari dana APBD Batola serta satu pelabuhan yang adadi kecamatan Barambai berasal dari anggara kementrian perhubungan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Batola Drs H Samsul Arifin menjelaskan Kabupaten Batola memiliki panjang sungai terpanjang di Kalimantan Selatan, sehingga masyarakat Batola selain memiliki akses darat juga akses sungai menjadi pilihan, salah satunya akses sungai melalui penyebrangan ferry.
Dari data yang ada di dishub Batola jumlah penyebrangan yang beroperasi sebanyak 54 pelabuhan penyebrangan yang kondisinya 50 persen baik. Masih banyak pelabuhan penyebrangan yang memerlukan rehab, pihak dishub akan menganggarkan secara bertahap.
“Masih banyak dermaga pelabuhan yang sudah tua, dan itu akan direhab secara bertahap disesuaikan dengan anggaran daerah,”terang Samsul Arifin saat disambangi Kalimantan Post di ruangkerjanya, Kamis(21/11).
Sementara terkait pelabuhan Marabahan yang tertabrak oleh tongkang batubara beberapa pekan lalu, Pak Ipin biasa disapa menerangkan saat ini masih dalam proses pengantian dari perusahaan pemilik Tongkang Batubara. Untuk diketahui kondisi pasca tertabraknya pelabuhan Marabahan mengakibatkan pelabuhan dan pos jaga hancur dan terlihat miring.
“Berapa besaran pengantian kerusakan sudah dihitung oleh dinas Pekerjaan Umum, dan perusahaan siap untuk mengantinya,’’ pungkasnya. (ang/K-6)