Oleh : Almeera Abidah Az Zahra
Pemerhati Sosial Kemasyarakatan
Dalam waktu setahun Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina dan Wakil Wali Kota Hermansyah telah meraih beberapa penghargaan bergengsi. Berhasilnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah menyandang predikat Madya Bintang 3. Kemudian pencapaian pengerjaan trotoar Ahmad Yani tahap kedua. Dibangunnya fasilitas penunjang ruang terbuka hijau di Lapangan Kamboja. Belum lagi sudah tersedianya 15 unit angkutan gratis bagi pelajar dan difabel. Ditambah lagi enam unit angkutan massal guna menunjang angkutan dalam kota. Capaian prestasi Kota Sehat dari Swastisaba Wiwerda ke Swastisaba Wistara dan Predikat Madya 2019 untuk penilaian Kota Layak Anak. (apahabar.com)
Apakah pencapainan tersebut dapat mempengaruhi nasib pengangguran yang terus meningkat? Berdasarkan data BPS, angka pengangguran terbesar ada di Banjarmasin dengan angka 8,25 persen sedangkan di nomor urut kedua yaitu Tanah Bumbu dengan angka 6,34 persen disusul Banjarbaru di angka 5,20 persen. Sedangkan untuk keseluruhan Kalsel tingkat pengangguran terbuka yaitu 4, 50 persen. (Banjarmasinpost.co.id)
Serta bagaimana dengan iuran BPJS kian mencekik? Iuran BPJS Kesehatan secara resmi mengalami kenaikan pada tahun ini. Kenaikan itu terjadi pada seluruh golongan peserta. Kenaikan iuran BPJS Kesehatan tertuang pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan yang diteken Jokowi pada 24 Oktober 2019. Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU)/Peserta Mandiri mengalami perubahan. Di sini ada tiga kelas yang diatur, yaitu kelas 3 naik dari Rp25.500 menjadi Rp42.000 per jiwa per bulan, kelas 2 naik dari Rp51.000 menjadi Rp110.000 per jiwa per bulan, kelas 1 naik dari Rp80.000 menjadi Rp160.000 per jiwa per bulan. (detik.com)
Baru-baru ini jadi topik panas di Banjarmasin. Pelanggan PDAM Bandarmasih mengeluh. Bukan air bersih yang mengucur di keran pelanggan, melainkan air keruh. Bahkan, netizen menyebutnya sebagai `air kopi’. Air kopi itu membuat endapan kotoran di bak-bak penampungan. Jika dipakai mencuci, malah membuat pakaian tambah kotor. Tak hanya dikeluhkan pelanggan kategori rumah tangga, pengusaha juga. Contoh Duta Mall, pusat perbelanjaan terbesar di Banjarmasin. Tentu membingungkan. Jika pada musim kemarau PDAM mengalami krisis air bersih, bisa dipahami. Tapi sudah musim hujan, kok masih krisis juga? (prokal.co)
Komisi II DPRD Banjarmasin menilai, PDAM Bandarmasih tak serius dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Pasalnya, permasalahan sudah sering terjadi, bukan kali ini saja pelanggan dikecewakan atas pelayanan PDAM, mulai persoalan tak lancar pendistribusian, hingga keruhnya kondisi air. Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin HM Faisal Hariyadi mengatakan, viralnya di media sosial (medsos) terkait kondisi air PDAM keruh, seperti air kopi bahkan tidak layak dikonsumsi tersebut, menandakan warga meluapkan kekesalannya atas kinerja PDAM Bandarmasih selama ini. (apahabar.com)
Pakar ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Dr Ahmad Yunani mengupas sisi ekonomi Kalimantan, apakah baik-baik saja atau malah buruk dalam kondisi kekinian. Banyak fakta yang diungkap Ahmad Yunani dalam diskusi refleksi akhir tahun bertajuk Politik Hukum dan Ekonomi di Kalimantan Selatan, Warung Upnormal, Banjarmasin, Senin (30/12/2019). “Apakah ekonomi Kalsel baik-baik saja untuk sekarang? Ternyata, pertumbuhan ekonomi Kalsel masih di bawah nasional, hanya kisaran 5,17 persen. Dalam dua tiga tahun terakhir ini, industri, pertanian dan pertambangan menurun drastis,’’ beber Ahmad Yunani,
Di sisi lain, Yunani menyebut justru permasalahan lingkungan masih morat-marit, karena kesejahteraan lingkungan Kalsel turun 4,11 persen dari nasional. Hal ini bertolak belakang dengan kondisi Kalsel sebagai paru-parunya dunia. Ya, harus kita akui oligarki menjadi persoalan. Para pemilik modal ini sudah masuk ke politik ekonomi, karena daerah ini memiliki potensi sumber daya alam (SDA) dan pariwisata yang bagus,’’ ucapnya. Yunani mengungkapkan semua potensi justru dikuasai beberapa pemodal.
Karena, 200 juta ton batubara yang dihasilkan Kalsel, sebenarnya bisa membantu kesejahteraan rakyat. Namun, ironisnya, royalti yang didapat tidak sesuai. Soal ekonomi kreatif, sebenarnya warga Kalsel itu sangat kreatif. Ini dibuktikan di Banjarmasin saja memiliki 20 hingga 30 ribu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Apalagi, Kalsel memiliki posisi strategis, setara Jakarta dan Surabaya,’’ beber Yunani. (jejakrekam.com)
Lahir dari Sistem Bobrok Kapitalisme
Sungguh, fakta-fakta diatas hanya setetes dari segala problematika yang terjadi di Banjarmasin ini. Sampai kapan Banjarmasin akan seperti ini? Sudah jelas, bahwasannya permasalahan ini lahir dari sistem yang tidak menerapkan aturan Allah SWT. Sistem kapitalisme, sistem ini merupakan yang lahir dari akal manusia yang terbatas dan nafsu manusia yang mementingkan dirinya. Sistem ini mendorong manusia melakukan kebebasan, dan menjauhkan adanya peran Allah SWT dalam kehidupan. Sehingga, sistem ini mengakibatkan begitu banyaknya problem yang terjadi. Sistem kapitalisme, akan senantiasa menjadi tuan apabila umat Muslim terus-menurus berdiam diri tanpa bersuara. Seperti saat ini, bungkamnya umat Muslim menjadikan mereka para musuh Islam semakin gencar memasukan pemikiran bebasnya. Menjadikan manusia disetir oleh nafsunya, menjadikan manusia terfokus pada kebahagiaan dunia yang fana saja. Sungguh, semua problem akan terus menerus terjadi apabila sistem kapitalisme masih diterapkan di negeri. Selain itu, dunia akan sen
antiasa memasukan pemikiran bebasnya apabila kapitalisme masih menjadi sistem mayoritas global.
Marilah Bersuara Banjarmasin, Indonesia dan dunia Butuh Khilafah
Sebagai umat Muslim, marilah kita bersuara bahwasannya tak ada solusi yang mampu menyelesaikan segala problematika yang terjadi di Indonesia juga dunia selain adanya institusi yang menerapkan aturan Allah SWT secara mmenyeluruh institusi itu bernama Khilafah. Khilafah merupakan syariat Islam yang didalamnya menerapkan seluruh aturan Allah SWT. Dengan adanya Khilafah ini, yang dipimpin oleh seorang Khalifah maka akan terciptalah kekuatan politik global yang berlandaskan Islam. Dengan Khilafahlah umat Muslim akan bersatu, dan tidak lagi seperti buih dilautan. Dengan Khilafahlah umat akan sejahtera. Tak percaya? Marilah kita melihat sejarah, berkaca dan bandingkan bagaimana perbedaan Khilafah yang menerapkan sistem Islam dengan dunia saat ini yang mayoritas menerapkan kapitalisme. 1.300 tahun Khilafah menguasai dunia dengan berakhir tahun 1924. Tercatat dalam sejarah kejahatan, dan segala permasalahan yang terjadi di masyarakat hanya sekitar 400 kejahatan saja. Berbeda dengan kapitalisme, di setiap harinya merek
a mampu mencetak skor kejahatan beribu-ribu. Marilah kita bersuara, sungguh hanya Khilafahlah yang mampu menyelesaikan problematika secara fundamental. Bersuaralah, 2020 Khilafah akan tegak kembali.
Penguasa adalah perisai rakyatnya. Dia yang paling bertanggungjawab atas kesejahteraan rakyatnya.