Martapura, KP – Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjar, Sekda HM Hilman mengatakan, pada Rabu (8/4) pagi digelar rapat evaluasi penyelenggaraan kegiatan ibadah dampak dari pandemi Corona yang dipimping langsung Bupati KH Khalilurrahman sebagai Ketua Gugus Tugas dan dihadiri Forkopimda selaku Wakil Ketua Gugus Tugas, yakni Kapolres AKBP Andri Koko, Dandim 1006 Martapura Letkol Siswo Budiarto, Kajari Banjar Muji Martopo. Juga hadir Ketua MUI Banjar KH Fadlan Asyari, perwakilan masjid-masjid, dari STAI ada Fauzan Saleh dan pihak terkait lainnya.
”Kesimpulan dalam pertemuan tersebut, semua pihak komitmen tetap melaksanakan imbauan MUI dan Bupati Banjar. Diharap warga mengerti karena ini demi mencegah penularan Covid-19,” katanya saat Video Conference, di Command Center, Martapura, Rabu sore.
Yakni, tidak menyelenggarakan aktivitas ibadah yang melibatkan orang banyak dan diyakini dapat menjadi media penularan covid-19. Termasuk tidak menyelenggarakan kegiatan keagamaan atau perayanaan hari besar Islam yang sifatnya dilakukan bersama-sama dengan kumpulan orang banyak, baik di masjid atau tempat lain.
”Seperti Tabligh Akbar, Majelis Ta’lim dan kegiatan lainnya,” tandasnya.
Dijelaskan Hilman, kebijakan ini bukan untuk melarang orang beribadah, namun karena situasi sulit sekarang dan kita semua sedang berjuang menghadapinya. Ibadah bisa dilaksanakan di rumah masing-masing.
Disinggung komitmen pihak masjid, apa tegas mendukung, atau justru flexible dengan masih membuka masjid untuk kegiatan keagamaan?, ditegaskan Hilman, semua pihak yang ikut dalam rapat evaluasi tersebut menyatakan mendukung penuh imbauan MUI dan surat edaran Bupati Banjar ini.
”Termasuk komitmen penuh pihak perwakilan pengurus masjid di Kabupaten Banjar yang diundang dalam rapat evaluasi tersebut,” tandasnya.
Kadis Kesehatan Dr Diauddin menambahkan, update untuk Kabupaten Banjar, Orang Dalam Pemantauan kini 102. PDP ada tiga orang, masing-masing dirawat di rs rujukan terpisah, yakni RSD Idaman Banjarbaru, RS Ansyari Saleh Banjarmasin dan RSUD Ulin Banjarmasin.
”Sedang yang positif ada tiga. Kabar baiknya dua orang sudah dilepas alat bantu pernafasannya dan kondisinya kian stabil dan satu orang yang masih mengalami sesak nafas,” ungkapnya.
Untuk arus masuk orang melalui Bandara Syamsudin Noor, juga sangat berkurang, data terakhir tercatat hanya sembilan orang. Pihaknya selalu mendata ODP yang masuk ke Kabupaten Banjar. (wan/KPO-1)