Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Urgensi Penanaman Rasa Cinta Terhadap Bahasa Indonesia

×

Urgensi Penanaman Rasa Cinta Terhadap Bahasa Indonesia

Sebarkan artikel ini

Oleh : Mira Estitiyanti, S.Pd, M.Pd.
Guru SMP Negeri 13 Banjarmasin

Dalam komunikasi, peranan bahasa sungguh sangat penting. Segala informasi yang disampaikan memerlukan bahasa. Bahasa Indonesia sebagai media komunikasi utama di Indonesia semakin menunjukkan kedewasaan dan kematangannya. Makna yang disampaikan dalam sebuah bahasa tidak hanya terkait dengan pilihan kata, tetapi juga cara penyampaiannya. Kridalaksana mengemukakan, bahwa ragam bahasa adalah “variasi bahasa menurut pemakaiannya yang dibedakan menurut topik, hubungan pelaku, dan medium pembicaraan”. Remaja masa kini lebih sering dan senang menggunakan bahasa gaul dari pada bahasa resmi. Menurut mereka bahasa gaul lebih nyaman, dan cocok digunakan dalam kehidupan sehari-hari, remaja masa kini menganggap penggunaan bahasa resmi terlalu kaku dan monoton, serta tidak menampakkan kebaruan yang mencolok.

Baca Koran

Bahasa berperan meliputi segala aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah untuk memperlancar proses sosial manusia. Hal ini sejalan dengan pendapat Nababan bahwa bahasa adalah bagian dari kebudayaan, dan bahasalah yang memungkinkan pengembangan kebudayaan sebagaimana yang kita kenal sekarang ini. Bahasa tidak hanya berperan sebagai alat integrasi sosial, tetapi juga sebagai alat adaptasi sosial di mana Indonesia memiliki bahasa yang majemuk. Kemajemukan ini membutuhkan satu alat sebagai pemersatu keberseragaman tersebut yaitu bahasa Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam lingkup media secara luas, mulai menampakkan adanya pergeseran ke arah arus modernitas yang ditandai dengan maraknya penggunaan bahasa remaja, atau sering pula diartikan sebagai bahasa gaul.

Kehadiran bahasa gaul berjalan beriringan dengan konsep kebudayaan populer di Indonesia. Fenomena bahasa gaul diserap dengan begitu sempurna oleh remaja secara meluas tan pa melalui filter yang berarti. Dunia modern dan pesatnya kemajuan teknologi informasi, dengan serta merta membawa Indonesia menjadi salah satu negara yang tidak bisa melepaskan diri dari kebudayaan modern atau populer. Masyarakat Indonesia secara luas dan remaja pada khususnya menyerap dengan begitu saja segala bentuk-bentuk modernisasi kehidupan. Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern utamanya kaum remaja, maka perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.

Baca Juga :  YAHYA

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang berfungsi sebagai alat komunikasi mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikan. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya bahasa gaul. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik. Dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul.

Seiring dengan perkembangan zaman ke zaman khususnya di Negara Indonesia semakin terlihat pengaruh yang diberikan oleh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia dalam penggunaan tata bahasanya. Penggunaan bahasa gaul oleh masyarakat luas menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa pada saat sekarang dan masa yang akan datang. Dewasa ini, masyarakat sudah banyak yang memakai bahasa gaul dan parahnya lagi generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul ini. Bahkan generasi muda inilah yang banyak memakai bahasa gaul daripada pemakaian bahasa Indonesia. Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyarakat, seharusnya kita menanamkan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa gaul. Karena, bahasa gaul tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan menggunakan bahasa gaul. Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan menggunakan bahasa gaul sebagai komunikasi.

Baca Juga :  Paradoks Persatuan Umat dalam Haji dan Realita Bermasyarakat dan Bernegara

Generasi muda kurang siap menyikapi masuknya budaya dan bahasa asing. Akibatnya, minat dan tren kecintaan terhadap bahasa nasional kian menurun, bahkan memprihatinkan di kalangan muda. Penurunan tersebut disebabkan beberapa hal, di antaranya kurangnya Minat penggalian dan pemanfaatan nilai-nilai bahasa dan sastra. Ditambah lagi masuknya budaya dan bahasa asing. Hal ini disayangkan mengingat di satu sisi bangsa Indonesia terus berkembang. Untuk itu, butuh perekat persatuan dan kesatuan, salah satunya dengan terus menggunakan dan melestarikan Bahasa Indonesia. Karena itu, peran Bahasa Indonesia harus terus dikembangkan sebagai media pembangun karakter bangsa, khususnya dalam pergaulan lintas bangsa di dunia yang semakin mengglobal.”Dalam konteks itulah, peran pemuda dan bahasa ini sangat penting. Sebab, generasi muda sebagai pemimpin masa depan harus dibekali kecintaan dan kemahiran berbahasa nasional. Hal itu sangat penting karena dunia terus bergerak. Banyak istilah-istilah asing baru yang harus dicarikan pad
anannya. Kalau tidak mau ketinggalan, kita harus terus membenahi bahasa kita,Banyak siswa yang tidak bisa berbahasa daerah. Mereka lebih senang berbahasa Indonesia. Berbahasa nasional itu bagus. Tapi bahasa daerah sebaiknya jangan dilupakan sebab jumlah penutur yang semakin sedikit merupakan ancaman bagi kelangsungan bahasa itu sendiri.

Iklan
Iklan