Untuk kesekian kalinya berharap bantuan Walikota menjembatani dan menginstruksikan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membantu menyediakan stok darah
BANJARMASIN, KP – Sejumlah rumah sakit kini terus berjuang menangani pasien virus corona (Covid-19) yang kini jumlah penderitanya semakin meningkat. Pada bagian lain rumah sakit juga melayani perawatan terhadap pasien lain yang membutuhkan transpusi darah.
Sementara menyusul di terapkannya Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19, Palang Merah Indonesia (PMI) kembali mengalami kekuranagan stok darah.
Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit , untuk kesekian kalinya berharap r Walikota Banjarmasin Ibnu Sina bisa menjebatani dan menginstruksikan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemko Banjarmasin untuk membantu dalam hal menyediakan stok darah.
“ Kita sangat berharap seluruh ASN terlebih khusus di lingkungan Pemko Banjarmaisn agar dengan suka rela mau mendonorkan darahnya untuk memenuhi kebutuhan stok darah yang kini kembali menipis,” imbau Aulia Ramadhan di kantor PMI Kota Banjarmasin, Jalan S Parman dalam jumpa pers kepada wartawan, Senin (18/5/2020).
Sebelumnya ia mengemukakan, sejak diterapkan PSBB tahap I hingga tahap II ini, jumlah persedian darah di PMI Cabang Kota Banjarmasin kembali menipis. Salah satu penyebabnya di tengah pandemi virus corona banyak warga yang enggan menyumbang darahnya.
Menurutnya, PMI Kota Banjarmasin sempat meminta agar diberikan kelonggaran dalam melaksanakan donor darah selama diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mempercepat penanganan pandemi virus corona (Covid-19).
“ Pasalnya, selama PSBB dikhawatirkan akan berdampak terhadap warga yang ingin mendonorkan darahnya karena mereka takut keluar rumah,” Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit , kepada sejumlah wartawan, Kamis (23/4/2020) kemarin.
Sebelumnya ia mengemukakan, menyikapi masalah itu hari ini Kamis (23//4/2020) lalu, rencananya Walikota Ibnu Sina akan berkunjung kantor Sekretariat PMI Banjarmasin Jalan S Parman. Namun mungkin karena kesibukan lain yang lebih mendesak, rencana kunjungan Walikota ke PMI kemudian ditunda.
Disebutkannya, selama Ramadhan PMI biasanya tetap membuka layanan terhadap warga yang ingin mendonorkan darahnya, bahkan pada malam hari dengan menempatkan satu unit mobil di depan Masjid Raya Sabilah Muhtadin.
“ Sekarang karena PSBB bertepatan dengan bulan puasa Ramadhan, apalagi masjid dan mushalla dianjurkan untuk tidak melaksanakan sholat tarawih berjemaah untuk mencegah penyebaran virus corona tentunya kondisi akan berdampak pada layanan donor darah,” kata mantan anggota DPRD Kota Banjarmasin priode 2014-2019 ini.
Disebutkannya, guna mengantisipasi setiap kemungkinan pihaknya berencana melakukan jemput bola. Artinya mobil transfusi yang dimiliki PMI Kota Banjarmasin akan keliling kampung untuk melayani warga yang suka rela ingin mendonorkan darahnya.
Sebelumnya ia mengakui, menyusul mewabahnya virus corona, PMI Banjarmasin beberapa kali mengalami kekurangan stok darah, bahkan hingga 50 persen. Padahal , sebelumnya dalam satu hari PMI bisa mendapatkan sumbangan darah dari pendonor hingga 100 kantong . Namun akibat kekhawatiran wabah virus corona menyusul adanya himbauan pemerintah melakukan social distancing dan warga dianjurkan agar tinggal di rumah persediaan turun sekitar 50 kantong darah.
Lebih jauh dr Aulia Ramadhan mengungkapkan,, kebutuhan stok darah setiap harinya harus tersedia minimal sebanyak 150 kantong. Persediaan darah ini dibutuhkan untuk melayani permintaan RSUD Ulin Banjarmasin sekitar 100 kantong perharinya, sedangkan sisanya sekitar 50 kantong darah didistribusikan untuk memenuhi permintaan rumah sakit lainnya di Banjarmasin. (nid/K-3)