Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Banjarmasin

RSUD Ulin Keluhkan Kekurangan Tenaga Medis, RS Ansyari Saleh Tutup Layanan

×

RSUD Ulin Keluhkan Kekurangan Tenaga Medis, RS Ansyari Saleh Tutup Layanan

Sebarkan artikel ini
IMG 20200518 WA0075 scaled

Banjarmasin, KP – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin kini mengeluhkan kekurangan tenaga medis untuk menangani pandemi Covid-19, terutama lonjakan pasien di rumah sakit rujukan tersebut.

Baca Koran


Selain itu, R Anshari Saleh juga menutup instalasi gawat darurat (IGD), dikarenakan kewalahan menampung penambahan pasien Covid-19 yang memerlukan perawatan.


Hal tersebut terungkap pada rapat evaluasi LKPj tahun 2019 Pansus IV dengan mitra kerjanya, khususnya Dinas Kesehatan, RSUD Ulin, RS Anshari Saleh, RSJ Sambang Lihum dan RSGM H Gusti Hasan Aman, Senin (18/05/2020), di Banjarmasin.


Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel, Firman Yusi mengakui, RS kini kewalahan untuk menangani lonjakan pasien Covid-19, baik keterbatasan tenaga medis maupun daya tamping rumah sakit.


“Jadi kita memaklumi jika RS Anshari Saleh menutup IGD untuk pasien umum, karena dikhawatirkan terpapar dengan pasien Covid-19 di rumah sakit tersebut,” kata Firman Yusi.


Untuk itu, perlu dikoordinasikan dengan rumah sakit milik Pemprov Kalsel dengan daerah terdekat, agar bisa menampung pasien gawat darurat, termasuk rumah sakit swasta.


“Memang ini berdampak pada biayanya, yang diharapkan bisa dicarikan solusi atau jalan tengah, agar pasien bisa tetap tertangani, termasuk pasien kurang mampu,” jelas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).


Sedangkan menyangkut kekurangan tenaga medis, menurut Firman Yusi, bisa merekrut tenaga kontrak baru untuk mengatasi hal ini, dengan menggunakan dana darurat yang ada di gugus tugas.


“Karena ini kondisi darurat dan terjadi lonjakan kasus positif, sehingga rekrutmen tenaga kontrak baru ini wajib dilakukan,” jelas Firman Yusi.


Ditambahkan, rekrutmen tenaga kontrak ini dibebankan pada anggaran di gugus tugas, yang menyesuaikan dengan keperluan, seperti halnya penambahan tenaga medis.


“Karena jika dibiarkan, kasihan tenaga medis yang ada, karena prioritas juga tetap melindungi tenaga medis yang ada,” tegasnya.

Baca Juga :  Dua Hari Jelang Jabatan Berakhir, Ibnu Akui Tak Ingin Tinggalkan PR Soal Sampah


Rekrutmen tenaga kontrak ini sudah dilakukan Pemkab Tabalong, yang merekrut tenaga kontrak untuk menangani Covid-19, walaupun daerah tersebut bukan RS rujukan penangan Covid-19.


Lebih lanjut diungkapkan, keterbatasan tenaga medis di RSUD Ulin ke depan harus disusun dalam bentuk perencanaan SDM di rumah sakit yang berstatus BLUD, sehingga jelas keperluan tenaga medis maupun SDM pendukungnya.


“Karena RSUD Ulin ke depan akan dikembangkan lagi, seperti menjadi RS jantung di wilayah Kalsel,” ujar Firman Yusi. (lyn/KPO-1)

Iklan
Iklan