Banjarmasin, KP – Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kalsel mengeluhkan minimnya perhatian dan bantuan pemerintah untuk mendukung organisasi ini mengembangkan prestasinya.
“Kita memiliki banyak prestasi, namun tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah,” kata perwakilan FORMI Kalsel, Yenny Frida Luntungan kepada wartawan, usai audensi dengan Komisi IV DPRD Kalsel, Rabu (9/9/2020), di Banjarmasin.
Menurut Yenny, kedatangan mereka untuk mempertanyakan anggaran yang dicoret Dinas Pemuda dan Olahraga Kalsel, terkait bonus bagi atlet dan pelatih pada Pekan Olahraga Rekreasi Nasional (Pornas) Formi pada 2019 lalu.
“Kita berhasil meraih prestasi, namun tidak dibarengi bonus dan fasilitas lainnya, seperti halnya olahraga prestasi maupun pelajar,” ujar Sekretaris FORMI Kota Banjarmasin.
Padahal keberadaan FORMI sebagai induk organisasi olahraga dibentuk sesuai UU Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, yang mengatur tentang hibah maupun bonus kepada atlet yang berprestasi.
“Kita tidak menginginkan kesenjangan antara olahraga prestasi, pelajar maupun rekreasi masyarakat,” tegasnya selaku juru bicara pada audensi tersebut.
Hal yang sama juga berlaku pada seleksi atlet, baik provinsi, pusat maupun dunia, apalagi atlet FORMI akan mengikuti kejuaraan dunia di Portugal tahun 2021. “Ini merupakan ajang The Association for International Sport for All (TAFISA),” tambah Yenny.
Yenny menambahkan, keberadaan mereka dibentuk berdasarkan Undang-Undang, dan memilimi prestasi, apalagi FORMI tidak hanya membina atlet dan komunitas, namun juga masyarakat.
“Karena cikal bakal olahraga ini ada di masyarakat, dan kita perlu menggalakan gemar berolahraga,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Lutfi Saifuddin mengakui, olahraga rekreasi ini ternyata memiliki prestasi, tidak hanya di nasional, namun juga di internasional.
“Namun mereka tidak mendapatkan perhatian dan pembinaan dari pemerintah. Inilah yang akan kita bicarakan dengan SKPD terkait,” ujar politisi Partai Gerindra.
Bahkan, akan mengusulkan agar organisasi ini mendapatkan bantuan yang sama dengan KONI, mengingat banyak atlet dan komunitas yang masuk dalam olahraga rekreasi ini, baik tradisional maupun modern.
“Kita akan bantu mereka agar bisa mendapatkan dukungan pemerintah,” jelas Lutfi. (lyn/KPO-1)