Barabai, KP – Komisi IV DPRD Kalsel melakukan monitoring proses belajar mengajar selama pandemi Covid-19 pada sekolah yang berada di lereng gunung, yang sulit terjangkau sinyal internet.
“Kita kesulitan menerapkan pembelajaran daring, karena keterbatasan sarana maupun sinyal internet,” kata Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Barabai, Alnasrullah, pada kunjungan Komisi IV DPRD Kalsel, kemarin.
Menurut Alnasrullah, kesulitan ini dikarenakan sebagian siswa berasal dari desa-desa di pegunungan yang tidak memiliki gadget dan sinyal internet yang terbatas.
“Jadi sekolah berinisiatif melakukan pembelajaran semi daring,” tambahnya pada rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, H Iberahim Noor.
Yakni, dengan menyuruh anak didik yang tidak memiliki gadget untuk datang bergantian ke sekolah untuk mengambil materi pembelajaran, demi tetap mengikuti proses belajar mengajar dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Wakil Ketua Komisi IV, Iberahim Noor menghimbau pemerintah untuk lebih memperhatikan sekolah sekolah yang letaknya jauh dari kabupaten dan memprioritaskan pembangunan gedung sekolah SMA Negeri 9 yang mengalami kerusakan.
“Komisi IV juga berjanji membawa aspirasi dari pihak sekolah ke pembahasan anggaran 2022,” tambah politisi Partai NasDem.
Komisi IV juga melanjutkan monitoring ke SMK Negeri 1 Tapin Selatan, dimana luas sekolah mencapai 56 hektare menyebabkan permasalahan keamanan menjadi sorotan.
“Karena banyak peralatan-peralatan yang hilang,” kata Plh Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Tapin, Rusanti S.Pi, M.Pd.
Belum lagi anggaran pemeliharaan bangunan yang terbatas, membuat banyak bangunan kelas yang lepas dari pemeliharaan.
Anggota Komisi IV, Wahyudi Rahman menyarankan pihak sekolah untuk mencatat semua keluhan serta aspirasinya, untuk di bawa ke rapat dengar pendapat dengan instansi terkait. (lyn/KPO-1)
Komisi IV Monitoring Sekolah di Lereng Gunung
