Banjarmasin, KP – Elektabilitas Paslon Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin nomor urut 2 Ibnu Sina-Arifin Noor menduduki urutan pertama dengan perolehan 46,6 persen.
Data tersebut dirangkum oleh Lembaga Survey Pusat Studio Politik Dan Kebijakan Publik (LSP2KP) Banjarmasin dengan waktu penelitian selama dua pekan.
Setelah Paslon Ibnu-Arifin, urutan kedua dimiliki Paslon Ananda-Mushaffa Zakir dengan perolehan 20,2 persen. Selanjutnya Paslon Khairul Saleh- Habib M Ali dengan perolehan 4,2 dan Terakhir Haris Makkie- Ilham Noor 3,6 persen.
Sementara sisanya 25,4 pemilih yang masih merahasiakan dan tidak memilih.
Menurut Penasehat LSP2KP Banjarmasin Prof M Uhaib As’ad, Survey tersebut tidak terkait oleh paslon manapun. Ia meyakinkan, tim di lapangan yang dikerahkan terdiri dari 15 orang yang merupakan mahasiswa di Banjarmasin.
Ia menjelaskan, bahwa mahasiswa adalah insan yang netral dan dalam kampus masing-masing juga melarang mahasiswanya terlibat dalam politik.
“Pada intinya hasil survey ini dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. Survey berdasarkan pendataan sesuai kebenaran dan objektivitas penelitian,” bebernya, saat jumpa pers di salah satu cafe di Banjarmasin, Kamis (19/11).
Akademisi Uniska Banjarmasin itu juga menyatakan alasan mengapa Ibnu Sina-Arifin paling eksis dalam survey. Selain incumbent, perpolitikan tentang figur pribadi sudah dilakukan jauh sebelum pemilu.
Kemudian Ibnu Sina dinilai memilikii jiwa pemimpin yang tidak dimiliki calon lainnya. Ia juga sudah memiliki jaringan yang cukup bisa mempengaruhi masyarakat.
Sementara itu, Manajer LSP2KP, Didi Achmadi Banjarmasin, menyatakan, survey ini diambil dari 500 sampel yang dilakukan selama dua pekan.
“Kategori yang diambil sampel mulai dari gender, agama, usia, pendidikan dan pekerjaan,” tukasnya.
Menurutnya, kedudukan tertinggi paslon Ibnu dan Arifin bisa disebut mendekati posisi kategori matahari tungga. “Nilai persentase survei kurang dari 5 persen untuk mencapai 50 persen,” pungkasnya. (Zak/K-3)