Iklan
Iklan
Iklan
BanjarmasinPOLITIKA

Saling Cecar Program Unggulan Warnai Debat Publik Kedua Pilwali Banjarmasin

×

Saling Cecar Program Unggulan Warnai Debat Publik Kedua Pilwali Banjarmasin

Sebarkan artikel ini

Banjarmasin, KP – Debat publik kedua yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin berjalan sengit. Pasalnya, dalam tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 Kota Banjarmasin masing-masing kandidat melontarkan pertanyaan untuk mengetes kematangan program.

Android

Seperti halnya yang dilontarkan Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 3, Khairul Saleh – Habib Ali Al-Habsyi kepada paslon nomor urut 2, Ibnu Sina – Arifin Noor yang mempertanyakan kematangan koordinasi antar instansi pemerintahan dengan pihak swasta.

“Masalah klasik ini sudah lama menjadi pemicu masalah yang ada di Kota Banjarmasin, seperti yang terjadi ketika PDAM Bandarmasih ataupun PLN yang sering membongkar badan jalan. Itu sangat mengganggu masyarakat, kira-kira bagaimana solusinya jika anda terpilih?,” ucap Khairul Saleh.

Menjawab hal itu, Calon Walikota Banjarmasin nomor urut 2, Ibnu Sina mengaku sudah menyiapkan program khusus untuk menanggulangi hal tersebut.

“Inti jawaban ini adalah dimulai dari perencanaan pembangunan yang sehat, baik dari tingkat Pemko, Kecamatan, Kelurahan hingga dengan para badan usaha ataupun pihak swasta,” jawabnya.

Menurut paslon dengan tagline Banjarmasin Baiman itu, galian-galian PDAM, PLN dan Telkom yang sering dipermasalahkan warga akan bisa dipecahkan dengan sistem informasi yang matang.

Kemudian, paslon nomor 4 Ananda – Mushaffa Zakir mempertanyakan terkait program Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) yang dibeberkan oleh paslon nomor urut 3, Khairul Saleh – Habib Ali Al-Habsyi.

“Bagaimana anda merealisasikan program ADM itu dengan keterbatasan yang dimiliki oleh Kota Banjarmasin saat ini seperti ketersediaan blanko KTP yang terbatas,” tukasnya.

Dengan percaya diri calon Walikota nomor urut 3, Khairul Saleh langsung menjawab pertanyaan tersebut. “ADM ini sangat membantu masyarakat dalam hal urusan pemberkasan pencatatan kependudukan seperti pembuatan KTP KIA dan KK yang sudah kita rancang sedemikian rupa untuk memperingkas prosedur,” ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk menanggulangi kekurangan blanko e-KTP yang sering menjadi permasalahan, calon Walikota dari jalur independen itu berjanji akan selalu menyediakannya dengan cara yang sudah disiapkan.

“Kita bisa memakai dana CSR yang dihibahkan kepada pusat untuk membeli blanko e-KTP. Jadi kita bisa menjamin ketersediaannya untuk tidak sampai terjadi kekosongan,” jelasnya.

Sedangkan untuk paslon nomor urut 1, Haris Makkie – Ilham Noor juga mencecar pertanyaan kepada paslon nomor urut 4, Ananda – Mushaffa Zakir.

“Jika anda terpilih, apa langkah kongkret anda untuk membenahi sungai dengan konsep mempertahankan budaya Kota Seribu Sungai,” imbuhnya.

Calon Walikota Banjarmasin nomor urut 4, Ananda langsung menjawabnya dengan salah satu program unggulan miliknya.

“Kita akan mengembalikan sungai yang ada di Kota Banjarmasin menjadi sungai yang ada seperti dahulu kala, yakni sungai yang bersih, bebas sampah dan layak untuk dikonsumsi warga. Untuk menjalankan itu kami paslon AnandaMu memiliki instrumen khusus tanpa mengenyampingkan maruah Banjarmasin sebagai Kota Sungai,” paparnya

Ia melanjutkan, pembenahan siring-siring di Kota Banjarmasin harus dilakukan secara maksimal guna mensukseskan instrumen tersebut.

“Selain mempunyai program, kami juga akan gencar mengedukasi warga agar bisa berperilaku bersih untuk menjaga keasrian sungai, pasalnya peran pemerintah kota sangat penting agar sungai-sungai di banjarmasin ini kembali hidup dan bisa kembali digunakan oleh masyarakatnya,” bebernya.

Debat paling panas terjadi ketika paslon nomor urut 2, Ibnu Sina – Arifin Noor melempar pertanyaan kepada paslon nomor urut 1, Haris Makkie – Ilham Noor.

Calon Walikota Banjarmasin nomor urut 2 Ibnu sina langsung memanfaatkan kesempatan itu dengan memberi pertanyaan terkait cara meningkatkan PAD Kota Banjarmasin selain didatangkan dari pajak daerah.

“Apakah ada terobosan atau inovasi dari paslon 1 untuk mencari PAD selain pajak dan retribusi daerah untuk meningkatkan pendapatan untuk Kota Banjarmasin,” cecarnya.

Calon Walikota nomor urut 1 Abdul Haris Makkie langsung menjawabnya dengan lantang. Menurut mantan Sekda Provinsi Kalsel itu, dengan kolaborasi kepemimpinan yang matang pihaknya akan membuat kepemimpinan di Kota Banjarmasin berbasis NPM (New Public Management)

“Hal itu kita kembangkan untuk dijadikan pendapatan tambahan selain pajak dan retribusi daerah,” tuturnya.

Kemudian, paslon yang dikenal dengan tagline ‘Banjarmasin Bangkit’ itu juga akan menggalang kekuatan dari pihak swasta untuk menghidupkan roda ekonomi masyarakat yang baru.

“Pihak swasta itu akan kita berdayakan untuk membangun UMKM yang maju, dari UMKM itulah nantinya akan menambah PAD bagi Kota Banjarmasin,” tukasnya.

Dalam sesi debat kali ini, Paslon nomor urut 1 menyinggung persoalan pembulatan harga air leding yang dialami warga Kota Banjarmasin.

“Walaupun keputusan 10 kubik per bulan setiap rumah itu sudah dihapuskan, kita harap hal itu tidak akan kembali terjadi. Itu sangat merugikan masyarakat,” ungkap calon Wakil Walikota Banjarmasin, nomor urut 1, Ilham noor kepada paslon nomor urut 2.

Hal tersebut ternyata membuat paslon nomor urut 2 terpancing. Calon Walikota Banjarmasin nomor urut 2 Ibnu sina langsung membalasnya dengan menyebutkan beberapa poin balasan.

“Ada beberapa aset milik Pemprov yang kami minta usahakan untuk dihibahkan kepada Pemerintah Kota Banjarmasin untuk dikelola namun sampai saat ini tidak pernah dihibahkan. Padahal jika hibah tersebut terlaksana, banyak hal yang bisa dilakukan pada aset pemprov itu untuk pembangunan Kota Banjarmasin,” tandasnya.(Zak/KPO-1)

Iklan
Iklan