amiang Layang,KP – Aparat gabungan dari TNI – Polri serta instansi terkait lainnya melakukan pengawalan ketat terhadap logistik Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah yang didistribusikan secara bertahap di wilayah Kabupaten Barito Timur.
Logistik yang didistribusikan pada 7 – 9 Desember 2020 itu diantaranya meliputi kotak suara, bilik suara, surat suara dan keperluan lainnya.
“Pengawalan ketat logistik mulai dilakukan Senin (7/12) Hari ini. Ada Sebanyak 139 personel yang melekat dan 25 personel yang bersifat mobile. Mereka kita tugaskan untuk mengawal ketat pendistribusian logistik mulai dari Gudang KPU Bartim ke tingkat PPK hingga sampai ke TPS,” kata Kapolres Bartim AKBP Afandi Eka Putra usai apel sarana dan prasarana dalam rangka pengamanan TPS Pilkada Kalteng di Tamiang Layang,Senin ( 7/12/2020 )
Pendistribusian logistik ke 101 desa dan 10 kelurahan untuk 264 TPS itu memang dikawal ketat guna memastikan Pilkada berjalan tertib, aman dan kondusif. Semua personil yang ditugaskan di masing-masing TPS akan menginap di lokasi penyimpanan logistiknya.
“Mereka akan kembali lagi ke gudang KPU Bartim dengan membawa logistik pilkada tanpa ada kekurangan apapun,” kata Afandi.
Kapolres Afandi bersama perwira lainnya melakukan pengecekan sarana dan prasarana yang dibawa 139 Polisi dalam bertugas selama lima hari kedepan. Dia juga memberikan suplemen tambahan untuk yang bertugas.
“Ingat, bawa pakaian dan masker lebih, serta tetap jaga kesehatan dan protokol kesehatan selama bertugas,” kata Afandi.
Komisioner KPU Bartim Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia, Zarmiyeni mengatakan, kekurangan logistik sudah diterima secara lengkap.
“Sesuai jadwal, Senin (7/12) mulai dilakukan pendistribusian ke tingkat PPK dan akan dilanjutkan ke TPS,” kata Zarmiyeni.
Dia juga menghimbau agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Rabu, 9 Desember 2020 nanti dengan tetap menerapkan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.
“Jangan takut gunakan hak pilih pada pemungutan suara nanti karena petugas penyelenggara pilkada sudah mengikuti prosedur tetap protokol kesehatan dan pencegahan COVID-19 dan bebas dari COVID-19,” Demikian Zarmiyeni. (vna/k-10)