Iklan
Iklan
Iklan
Banjarmasin

Dikepung Banjir, Banjarmasin Tetapkan Status Siaga Darurat

×

Dikepung Banjir, Banjarmasin Tetapkan Status Siaga Darurat

Sebarkan artikel ini

Banjarmasin, KP – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin resmi menetapkan status Siaga Darurat atas fenomena air pasang yang membuat beberapa kawasan di Kota Seribu Sungai ini terendam.

Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina membeberkan, bahwa status tersebut merupakan hasil dari rapat koordinasi lintas sektor terkait kondisi yang saat ini terjadi.

Android

“Sesuai dengan ketentuan dan data dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) kita tetapkan status Siaga Darurat,” bebernya saat ditemui awak media di Balai Kota Banjarmasin, Kamis (14/01) sore.

Menurutnya, status tersebut merupakan perkembangan situasi Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan itu yang awalnya hanya berstatus Waspada.

Kendati demikian, kemungkinan besar pihaknya akan kembali menaikkan kembali status Kota Banjarmasin menjadi Tanggap Darurat.

“Kalau memang ada eskalasi yang terdapat korban dan adanya pengungsi yang harus dievakuasi, maka statusnya kita naikkan lagi menjadi Tanggap Darurat khusus untuk bencana alam banjir atau calap di Banjarmasin,” ujarnya.

Oleh karena itu, dengan seluruh potensi yang dimiliki Kota Banjarmasin Pemko Banjarmasin akan membuat posko di setiap kecamatan.

“Lokasinya di masing-masing kantor kecamatan,” tambahnya.

Apabila kondisinya parah, maka pihaknya juga akan mendirikan posko di tingkat kelurahan, agar koordinasi bisa dilakukan secara cepat.

“Posko induk ada di BPBD yang standby selama 24 jam,” tukasnya.

Menurutnya, berdasarkan informasi yang didapatkannya dari BMKG, situasi yang saat ini terjadi akan berlangsung hingga tanggal 18 Januari 2021.

“4 sampai 5 hari kedepan kan terjadi curah hujan tinggi kemudian air laut juga sedang dalam keadaan pasang tertinggi yang menyebabkan air menggenang di beberapa kawasan,” jelasnya.

Kemudian, untuk kawasan-kawasan yang harus segera ditangani akan menggunakan dana darurat atau Biaya Tak Terduga (BTT).

Baca Juga:  Walikota dan Sekda Evaluasi Hasil Kinerja 2019

Menurutnya, posko penanggulangan bencana banjir tersebut juga akan bersinergi dengan posko penanggulangan pandemi Covid-19.

“Kita juga telah menginventarisir personil, logistik dan tenda. Karena menurut informasinya di Murung Raya sudah ada sekitar 50 orang pengungsi. Dan diperkirakan puncak air pasang ini terjadi pada malam hari,” paparnya.

Tempat pengungsian akan menggunakan sarana ruang sekolah yang ada di masing-masing kelurahan yang juga akan dibangun dapur umum. (Zak/K-3)

Iklan
Iklan