Banjarmasin, KP – Program vaksinasi Covid-19 yang gencar dijalankan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat masih terbilang sangat rendah.
Pasalnya, hingga saat ini, realisasi program pembentukan herd immunity di Kota Banjarmasin masih jauh dari target. Masih sedikit warga Banjarmasin yang sudah menjalani vaksinasi.
Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi saat ditemui awak media di sela pelaksanaan vaksinasi massal pegawai sektor jasa keuangan dan umum di salah satu hotel berbintang di Kota Banjarmasin, Sabtu (17/07) siang.
Menurutnya, total persentase vaksinasi bagi warga Banjarmasin ini masih terbilang sangat rendah, yakni hanya 5% dari 338.851 warga yang jadi sasaran vaksinasi di Banjarmasin.
“Capaian kita saat ini masih sangat rendah, karena baru lima persen yang bervaksin,” ungkapnya pada awak media.
Karena itu, pihaknya sangat gencar melakukan gerakan vaksinasi, baik yang digelar secara komunal maupun di setiap Puskesmas di kota yang berjuluk Kota Seribu Sungai ini.
Termasuk vaksinasi yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang digelar sejak tadi pagi. Kemudian vaksinasi massal di tempat-tempat lain yang targetnya mencapai seribu orang per hari.
Untuk bervaksin di Puskesmas, Machli mengaku bahwa pihaknya tidak akan mempersulit warga untuk bisa mendapatkan vaksin. Dengan hanya bermodal Kartu tanda Penduduk (KTP).
“Kesadaran masyarakat juga sudah sangat tinggi untuk bervaksin. Sampai ada yang mengantri setelah salat subuh. Makanya stok vaksin yang kita miliki sekarang sudah habis di drop ke puskesmas semua,” ucapnya.
Lantas, bagaimana jika di Puskesmas juga kehabisan stok vaksin?
Terkait hal itu, mantan Wadir Administrasi dan Keuangan RSJ Sambang Lihum itu membeberkan, bahwa warga bisa mengajukan pendaftaran vaksinasi di Puskesmas yang berada di luar domisili.
“Sepanjang dia (warga) masih terdaftar sebagai warga Kota Banjarmasin, tentu akan kita vaksin,” tandasnya. (Zak/KPO-1)
