Banjarmasin, KP – Organisasi Pekerja Transportasi Tambang (OPTT) Kalsel mengadukan nasib, karena transportasi tambang selama ini dikuasai orang luar, bukan penduduk setempat.
“Transportasi tambang selama ini dikuasai orang yang bukan penduduk setempat atau lokal,” kata anggota Komisi III DPRD Kalsel, H Hormansyah, usai pertemuan dengan OPTT Kalsel, kemarin.
Hormansyah mengungkapkan, OPTT Kalsel menginginkan transportasi tambang tersebut oleh penduduk lokal.
“Karena mereka juga mempunyai kemampuan untuk itu,” tambah politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Hormansyah mengakui menyambut positif atas pemikiran OPTT itu, karena idealnya dalam hal transportasi tambang memberdayakan penduduk lokal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Jadi bisa meningkatkan kesejateraan masyarakat setempat,” ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel V, meliputi Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Tabalong.
Pada kesempatan terpisah, anggota Komisi III DPRD Kalsel HM Izhar Marzuki mengatakan, persoalan OPTT itu berkaitan dengan ketenangan kerjaan, yang merupakan ranah Komisi IV.
Namun, karena itu arahan pimpinan dan Komisi IV juga pada saat bersamaan sedang sibuk.
“Yang terpenting sesuai surat mereka, keinginan untuk audensi dengan DPRD Kalsel terpenuhi. Kami pun akan membicarakan dengan kawan-kawan di Komisi IV,” kata politisi Partai Gerindra.
Menerima audiensi Ketua Umum Pelopor OPTT Kalsel, M Ihsanul Ariffin dari anggota Komisi III masing-masing Hormansyah, Izhar dan Fahrin Nizar dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
OPTT Kalsel tersebut gabungan dari, pelaut, operator crane/alat berat dan supir truk di provinsi yang potensial sumber daya alam (SDA) antara lain tambang batu bara dengan pemasaran antarpulau dan luar negeri (ekspor). (lyn/K-1)