Pangka Raya, KP – Meski daerah ini masih mengalami pandemi.covid 19, tetapi ternyata ekonomi Kalteng bergerak naik, ditandai naiknya indek harga konsumen atau IHK, atau inflasi sebesar 0,08 persen pada Juli lalu.
Dalam rilis yang disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Kalteng Eko Marsoro, Senin (2/8), dua Kota yang jadi acuan IHK pihaknya menunjukkkan keduanya sama terjadi inflasi, namun dinilai masih terkenadali.
Pertama Kota Palangka Raya inflasi 0,12 peresen dan Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur 0,0. Sehingga bila digabungkan maka inflasi di Kalteng mencapai 0,08 perse semuanya disebabkan naiknya kelompok makananan dan minuman.
Dijelaskan Kepala BPS Kalteng dari 90 kota pantauan IHK nasional, 61 kota mengalami
inflasi dan 29 kota deflasi selama Juli 2021. Deflasi tertinggi terjadi di Manokwari (0,60 persen) dan inflasi tertinggi di Sorong (1,51 persen).
Untuk Kota Palangka Raya menempati peringkat ke-37 kota inflasi, sedangkan Sampit menjadi kota dengan inflasi terendah di peringkat ke-61 kota inflasi.
Inflasi di Palangka Raya (0,12 persen) dipengaruhi oleh peningkatan indeks kelompok makanan, minuman dan tembakau (0,27 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,25 persen), serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya (0,24 persen).
Untuk inflasi di Sampit (0,01 persen) dipengaruhi oleh Peningkatan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,49 persen), kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,20 persen), serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,09 persen).
Berdasarkan dua kota acuan (Palangka Raya dan Sampit), Kalimantan Tengah mengalami inflasi (0,08 persen), laju Unflasi tahun kalender (1,31 persen), dan tingkat inflasi tahun ke tahun (1,41 persen).
Secaara spesifik harga yang cenderung bertahan bahkan naik cabe rawit, dan sayuran.tertentu, sedangkan ayam ras dan buah semangka turun. (drt/k-10)
