Banjarmasin, KP – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarmasin untuk membuat naskah khotbah yang disampaikan khatib ketika salat jumat berlangsung.
Wali Kota Banjarmasin menjelaskan, naskah khotbah yang dimaksudnya tersebut bertujuan agar khatib menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana penanganan wabah penyakit menular dalam sudut pandang agama.
“Misalnya pentingnya menerapkan disiplin protokol kesehatan untuk mengurangi resiko penularan. Insyaa Allah dua sampai tiga hari ini akan diselesaikan dan disampaikan ke seluruh masjid di Banjarmasin,” ungkapnya saat ditemui awak media di lobi Balai Kota, Senin (2/7) sore.
Ia berharap, dengan adanya campur tangan MUI ini, Ibnu berharap kesadaran masyarakat untuk taat dan disiplin prokes bisa meningkat.
Pasalnya, saat ini menurut Ibnu tingkat kepatuhan warga masih dinilai sangat rendah. Mulai dari pengenaan masker, cuci tangan sampai menjaga jarak.
“Itu jadi PR kita. Artinya kita saling jagalah supaya bisa turun dan hilang,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan sistem isolasi terpusat seperti yang sudah diterapkan Kota Banjarmasin pada pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tahun 2020 lalu.
“Alternatifnya adalah di beberapa tempat yang sudah kita siapkan jauh-jauh hari untuk karantina. Salah satu tempat yang ingin diubah menjadi ruangan isolasi terpusat adalah Balai Besar Diklat Sosial milik Kementerian Sosial,” ungkapnya.
Gedung di Jalan Mulawarman, Kecamatan Banjarmasin Tengah ini diserahkan ke Pemkot Banjarmasin untuk dimanfaatkan demi mengantisipasi lonjakan Covid-19.
“Kita akan coba pastikan lagi, termasuk kebutuhan untuk isolasi mandiri dan juga isolasi terpusat,” pungkasnya. (Zak/K-3)