Banjarmaain, KP – PENIKAHAN yang sudah memasuki usia 50 tahun merupakan masa keemasan bagi sebuah perjalanan rumah tangga. Bahkan tidak banyak pasangan bisa mendapatkan kesempatan buah keharmonisan rumah tangga hingga memasuki usia setengah abad tersebut.
Bagi pasangan H Muhammad Taufik Effendie dan Hj Rukiah Taufik Effendie, Minggu (03/10/2021) merupakan pasangan bahagia yang memang tercipta untuk bersama. Hanya saja, salah seorang tokoh pers di Kalimantan Selatan itu tidak langsung serta merta memiliki semua fasilitas mewah yang saat ini terlihat di kediamannya.
Layaknya pasangan biasa, mereka berdua memulai kehidupan rumah tangga seperti sepasang kekasih lainnya. Namun dewi keberuntungan berpihak pada mereka, juga tak luput ketelatenan dan ketekunannya, hingga kesuksesan akhirnya diraih sepasang kekasih ini.
Pengusaha lampit era orde lama, H Muhammad Taufik Effendie menceritakan, awal dari pertemuan dengan bidadari yang sampai saat ini menemani hidupnya adalah berawal dari sebuah senyum manis yang dilempar seorang gadis kepada dirinya.
Tahun 1966 merupakan awal dari segalanya dalam hidup Taufik, di tahun itulah sejoli yang dikenal sebagai salah satu pasangan romantis sampai tua di banua ini awal mula bertemu.
“Dulu, di tahun 1966 kami sebagai mahasiswa sedang ramai-ramainya mendemo pemerintahan orde lama. Nah disitu ada teman saya yang punya adik,” kenangnya menceritakan.
Dipenghujung tahun ’66 itu, Taufik diajak teman satu kampus di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk mengunjungi salah satu rumah di kawasan Belitung. “Sore-sore datang temanku ke rumah. Dia ngajak ke rumah kenalannya. Katanya ada anak baru di kawasan sana,” ceritanya.
Teman Taufik itu adalah salah satu anak dari orang terpandang di Kalimantan ini. Orangnya gagah, terpandang dan termasuk orang berada. Karena penasaran kita berangkat.Katanya dia sudah kenal sama orang rumah si anak baru ini (Hj Rukiah, red).
*Lokasi rumahnya pun dia juga sudah tau,” ujarnya.
Langsunglah dua teman sejawat itu pergi ke rumah. Setiba di rumah tempat tinggal kakak Hj Rukian, Taufik kaget karena lokasinya tak jauh dari rumahnya. Tak lama kemudian disambut tuan rumah H Syamsuri Darham mereka pun langsung masuk ke rumah. Sambil berbincang ringan di depan rumah, tiba-tiba ada seorang gadis manis datang mengantarkan jamuan minuman.
“Waktu menyuguhi minuman, si ‘Dara Manis’ ini tiba-tiba sekilas nampak olehku senyuman yang dilempar kepadaku. Yang namanya laki-laki pasti suka kalau disenyumin gadis cantik,” imbuhnya.
Namun, lantaran yang awal naksir adalah temannya, Taufik memilih menutupi perasaan sukanya tersebut untuk menghargai usaha temannya. “Tapi dalam hati aku yakin, gadis manis ini aku yang dapat. Karena kakaknya satu perjuangan denganku saat sering demo mahasiswa,” kenangnya menceritakan.
Itulah kisah singkat pertemuan dari sejoli yang sekarang sudah menikah dan menjalani rumah tangganya selama 50 tahun.
Keesokan harinya H Muhammad Taufik Effendie tanpa basa-basi mendatangi rumah kakak si Dara Manis. Sambutannya pun tampak hangat, sampai akhirnya berani melamar adik Syamsuri Darham. Dan setelah berbicara panjang lebar termasuk permintaan berhenti ikut demo. Hingga akhirnya disetujuinya.
Kemudian oleh calon Kakak Ipar Taufik menyerahkan sebuah pekerjaan menjabat Kepala Cabang Usaha dibidang perkayuan di wilayah Kaltim.
Sempat lima tahun dan akhirnya kembali ke Kalsel untuk meminang gadis pujaannya.
Kini Taufik dan Rukiah sudah dikaruniai empat anak. Yakni H. Troy Satria yang menikah dengan Yudith Dewi Kania. Kemudian H. Ari Taruna menikah dengan Hj. Deasi Mariana, H. Teddy Perkasa dan Hj. Ria Monita yang menikah dengan Saihoni Achmad.
Bahkan dari yang sudah menikah, memiliki anak sermua. Total, H Taufik dan Hj Rukiah saat sudah memiliki 12 orang cucu dan satu lagi calon buyut. Selamat memasuki perkawinan Tahun Emas, semoga sehat terus Aamin Yaa Rabb. (nar/KPO-1)