Batulicin, KP – Anggota Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi melakukan diskusi dengan Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar, terkait tindak lanjut program penanganan rehabilitasi mangrove sebagai bentuk antisipasi pencegahan banjir rob yang disebabkan pasang surut air laut.
“Alhamdulillah, kita sudah berdiskusi terkait penanganan alam di Tanah Bumbu, khususnya banjir rob akibat naiknya air laut,” kata Yani Helmi usai menemui Bupati Tanbu, di Gedung Mahligai Bersujud milik Pemkab Tanah Bumbu, kemarin.
Yani Helmi menilai, langkah ini patut segera diperjuangkan, mengingat program rehabilitasi hutan mangrove juga berpengaruh pada bencana yang terjadi di Kalsel.
“Cuaca ekstrim diprediksi hingga akhir tahun, termasuk banjir rob, sehingga perlu segera ditangani,” kata Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar.
Bahkan, cuaca ekstrim di Kalsel harus diwaspadai khususnya di Kabupaten Tanah Bumbu.
“Ini Sebagai bentuk kesiapsiagaan,” tambah pemerhati lingkungan yang menginginkan program rehabilitasi harus segera direalisasikan.
Bahkan program bersama pemerintah pusat tidak melulu tentang banjir, tetapi harus mencari akar rumput permasalahannya, bukan hanya pasca penanganan saja. “Saya mengharapkan kualitas lingkungan hidup di wilayah Kalsel sesuai rencana,” ujar Paman Yani, panggilan akrab Yani Helmi.
Kendati demikian, pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten di Kalsel telah berhasil melakukan rehabilitasi di kawasan lahan di hutan kritis sebanyak 50 hektare.
“Alhamdulillah, Bupati Zairullah mendukung program rehabilitasi lahan kritis di hutan mangrove,” jelas wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel VI, meliputi Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Seperti diketahui, Tanah Bumbu mendapatkan jatah lahan kritis untuk rehabilitasi hutan mangrove sedikitnya ada sekitar 600 hektare yang tersebar di Desa Sepunggur, Segumbang dan Kresik Putih yang berada di Kecamatan Batulicin dan Kusan Hilir. (lyn/KPO-1)
Diskusi Bupati, Yani Helmi Bahas Tindak Lanjut Program Rehabilitasi Mangrove
