Banjarmasin, KP – Mantan Penjabat (Pj) Wali Kota Banjarmasin, Mukhyar, resmi menjabat sebagai Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Banjarmasin.
Hebatnya, Mukhyar ditunjuk secara aklamasi sebagai ketua, saat IPSI melaksanakan Musyawarah Kota (Muskot) 2021 di Ballroom salah satu hotel di Banjarmasin pada Sabtu, (25/12) kemarin malam.
Ketua KONI Kota Banjarmasin, Hermansyah yang turut hadir dalam muskot mengatakan, dengan dipilihnya ketua IPSI yang baru, ia pun berkeinginan agar program kerja dapat dijalankan dengan baik.
“Karena KONI sendiri juga punya program. Jadi tahun 2022 itu fokus bagaimana membina dan menyeleksi atlet. Karena kita akan adakan Musyawarah Provinsi (Musprov) ke II di Hulu Sungai Selatan (HSS),” ungkap Hermansyah, Sabtu, (25/12/21)
Mantan Wakil Wali Kota Periode 2015-2020 itu pun berharap, kedepannya IPSI Kota Banjarmasin, dapat mempersembahkan medali sebanyak-banyaknya dan mempertahankan gelar Juara Umum saat Kejurprov di Tabalong tahun sebelumnya.
“Target kita juara umum lagi, makanya dengan memilih kepengurusan yang ada ini, pertama kami ingin hal itu bisa bekerjasama dengan KONI Banjarmasin,” tuturnya.
“Kedua, sinergi dan komunikasi yang baik dengan KONI. Kita berharap ketua terpilih harus bisa komunikasi ke atas, kebawah, dan ke samping,” sambungnya lagi.
Sementara itu, Ketua IPSI Banjarmasin terpilih, Mukhyar mengaku, siap menargetkan juara umum untuk IPSI Banjarmasin, di Kejurprov HSS.
Tidak hanya itu, ia juga membeberkan, akan mempersiapkan atlet untuk menghadapi di Kejurprov HSS. “Kami sudah sampaikan 5 emas, 5 perak, 5 perunggu. Mengejar target itu, di awal Januari akan melaksanakan seleksi atlet disiapkan di HSS,” ungkap Mukhyar.
Ia pun berharap dukungan seluruh pihak, baik dari pengurus serta perguruan Pencak Silat yang ada di Kota Seribu Sungai.
“Sama-sama lah kita, karena keberhasilan kita ini bukan hanya keberhasilan ketua umum, tapi keberhasilan pencak silat di Kota Banjarmasin,” pungkasnya.
Tidak hanya itu, Mukhyar juga akan terus berusaha merangkul semua perguruan silat di Kota Banjarmasin ini untuk bisa bergabung ke dalam tubuh IPSI.
“Selain agar silaturahmi antar perguruan bela diri tradisional ini bisa terus terjalin dan tentunya agar tidak terjadi klise antar perguruan silat,”
“Saat ini sudah ada 31 perguruan silat, dan masih banyak lagi yang diluar sana. Makanya kita akan berupaya untuk merangkul mereka. Karena biar bagaimanapun mereka (perguruan silat yang belum tercatat) itu memang ada,” tuntasnya. (Zak/K-3)
