Martapura, KP – Bank Sampah Sekumpul Martapura kurang lebih sama dengan Bank Konvensional, namun berbeda mekanisme.
”Untuk Bank Sampah, nasabah bisa membawa sampah dalam artian sampah terpilah layak tabung yang terbagi dari beberapa kategori,” kata Manajer Admin dan Keuangan Bank Sampah Sekumpul Martapura Gt Rahmah pada program talkshow ”Bakisah” (bijak kelola sampah) di Radio Suara Banjar, pekan kemarin.
Dia menjelaskan, saat ini jumlah nasabah aktif Bank Sampah Sekumpul 630. Kemudian syarat nasabah baru, hanya membawa fotokopi KTP kemudian mengisi formulir pendaftaran.
”Kami juga punya layanan tukar sampah dengan sembako untuk menarik minat masyarakat menabung di Bank Sampah. Saldo mereka akan dikalkulasikan dengan sembako, atau bisa juga ditukar token listrik, kuota,” jelasnya.
Diungkapkannya, nasabah Bank Sampah Sekumpul tidak hanya dari Martapura saja, tapi sudah merambah kota tetangga. Bekerjasama dengan PT Pegadaian, masyarakat yang menabung sampah saldonya bisa ditukar dengan tabungan emas dan sudah banyak nasabah memanfaatkannya.
”Kami punya pengalaman nasabah bawa kantong plastik, ternyata isinya benar-benar sampah yang tidak dipilah dulu. Jadi setidaknya nasabah sudah mengerti jika kami menerima yang sudah dipilah dan layak diuangkan,” ungkapnya
Adapun transaksi perhari di Bank Sampah Sekumpul ada 10 nasabah, bahkan di akhir pekan bisa lebih banyak lagi yang menabungkan sampahnya di jam kerja dari pukul 08.00 hingga 14.00 WITA.
”Namun terkadang ada yang membawa sampahnya di luar jam kerja, seperti malam hari. Disini masih dilayani, kami mempunyai kedai D’Langkar Manis yang merupakan inovasi. Nasabah bisa menukarkan sampahnya dengan menu di kedai kami,” tuturnya. (Wan/K-3)