Iklan
Iklan
Iklan
EKONOMI

BI Kalsel Siapkan Uang Tunai Rp2,5 Triliun untuk Penukaran Uang Rupiah

×

BI Kalsel Siapkan Uang Tunai Rp2,5 Triliun untuk Penukaran Uang Rupiah

Sebarkan artikel ini
Beri Keterangan - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Imam Subarkah saat memberi keterangan kepada awak media, Senin (11/4/2022). (KP/Opiq)

Banjarmasin, KP – Dalam rangka diseminasi kebijakan Bank Indonesia tentang Bijak Berbelanja dan Sosialisasi Penukaran Uang Rupiah kepada masyarakat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)
Tahun 2022, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar kegiatan ‘Temu Wartawan’ kepada para Insan Media di salah satu hotel di Banjarmasin, Senin (11/4/2022).

Momentum Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H, KPwBI Kalsel telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp2,5 Triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat di Kalsel. Atau meningkat sebesar 15% dibandingkan tahun 2021.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Imam Subarkah, mengatakan, langkah tersebut dilakukan seiring momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut.

“Ini juga untuk mengantisipasi peningkatan transaksi masyarakat dan peningkatan aktivitas masyarakat saat Ramadhan dan Idul Fitri, seiring dengan pandemi yang mulai terkendali dan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ,” ujarnya kepada awak media.

Pada kesempatan itu, Imam Subarkah juga menyampaikan, untuk penukaran uang di Perbankan di wilayah Kalsel terdiri dari 28 Bank Umum dan 15 BPR yang sudah dimulai sejak tanggal 4 sampai 28 April 2022.

“Kegiatan tersebut tersebar di 198 titik layanan penukaran. Teridiri dari 168 titik layanan Bank Umum dan 30 titik layanan BPR. Untuk penukaran uang di Mobil Kas Keliling ada di Lapangan Kamboja Banjarmasin atau di depan Kantor Kelurahan Banjarmasin Tengah, pada tanggal 5, 11, 12, 18, 19, 25 dan 26 April 2022,” ungkapnya.

Dia menambahkan, penukaran uang tunai akan dibatasi maksimal Rp3,8 juta per orang. “Kita batasi untuk penukaran Rp3,8 juta dengan masing-masing pecahan 1 paket, mulai Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000 hingga Rp20.000 per orang,” jelasnya.

Baca Juga:  Permudah Nasabah, Bank Kalsel Gandeng Pos Indonesia Jalin Kerjasama

“Layanan ini kembali dibuka setelah ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi. Sebagai wujud digitalisasi dan untuk menghindari kerumunan, masyarakat yang ingin menukar uang diharapkan mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR (https://pintar.bi.go.id) sebelum hadir ke lokasi kas keliling,” lanjut Imam.

Kata dia, pemesanan menggunakan NIK-KTP dapat dilakukan mulai H-7 sampai maksimal pukul 23.00
WITA pada 1 (satu) hari sebelum tanggal pelaksanaan penukaran kas keliling.

Ada pun untuk mekanisme pemesanan, Iman merinci sebagi berikut :

  • Akses https://pintar.bi.go.id kemudian pilih menu layanan kas keliling.
  • Pilih provinsi Kalimantan Selatan, kemudian menentukan lokasi dan waktu penukaran.
  • Pada menu data pemesan, isi dengan data diri.
  • Pada menu pecahan uang, isi jumlah lembar uang yang akan ditukarkan.
  • Selesai, pemesan akan memperoleh bukti pemesanan dan wajib ditunjukkan saat melakukan penukaran.

Tak hanya itu, Imam bilang, Bank Indonesia juga terus mengajak masyarakat untuk semakin Cinta, Bangga dan Paham Rupiah.

Ada pun Cinta Rupiah, yakni dengan mengenali ciri-ciri keaslian Rupiah, merawat Rupiah serta menjaga Rupiah. Lalu, Bangga Rupiah adalah sebagai simbol kedaulatan negara, alat pembayaran yang sah dan pemersatu Bangsa. Sedangkan Paham Rupiah, yaitu sebagai alat bertransaksi, berbelanja dan berhemat.

Kepada masyarakat, Imam berpesan agar memperlakukan Rupiah dengan 5 JANGAN, yaitu : Jangan dilipat, Jangan dicoret – distapler, Jangan diremas dan Jangan dibasahi.
serta kenalilah ciri-ciri keaslian uang
Rupiah dengan 3D (Dilihat, Diraba dan Diterawang).

Imam juga mengingatkan, pada momen Ramadhan dan Idul Fitri mendorong peningkatan kebutuhan masyarakat karena banyak selebrasi yang dilakukan bersama keluarga dan kerabat.

“Dalam rangka menjaga kemampuan masyarakat, kami mengimbau masyarakat lebih bijak menggunakan uangnya dalam berbelanja,” ucapnya.

Selanjutnya, sambung Imam, pihaknya juga mendorong masyarakat untuk berbelanja menggunakan pembayaran non tunai karena lebih aman.

Baca Juga:  BPJAMSOSTEK Sosialisasi Layanan Program JKK di RSUD Pambalah Batung

“Tidak perlu berbelanja berlebihan karena Bank Indonesia dan Pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah akan senantiasa memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang,” imbuhnya. (Opq/KPO-1)

Iklan
Iklan