Rantau, KP – Bupati Tapin HM Arifin Arpan dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin Hj Ratna Ellyani serta Kepala Dinas Pertanian Tapin Wagimin dan Dinas Per Syukuran dan panen jahe merah di Desa Asam Randah Kecamatan Hatungun Kabupaten Tapin, Kamis (7/7/2022).
Panen jahe juga bersama dihadiri perwakilan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalsel, Kepala Dinas Perikanan Tapin, Parianata, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tapin, Bastian Muspika Kec Hatungun dan petani muda Kecamatan Hatungun.
Panen jahe merah di Kabupaten Tapin seluas 68 hektar dan mampu menghasilkan produktivitas 10 sampai 13 ton per hektarnya.
Bupati Tapin HM Arifin Arpan mengatakan, syukur alhamdulilah Pertani yang berada di pegunungan jauh dari Ibukota Tapin mampu menghasilkan jahe merah yang berkualitas dan berkembang dengan baik.
“Bangga apa yang dilakukan petani di Desa Asam Randah Kec Hatungun membududayakan tanaman jahe merah dengan baik,“ ujarnya.
Dengan adanya panen jahe merah ini, Bupati dua periode ini berharap perkembangan jahe merah di Tapin bisa terus meningkat.
“Kita akan terus mendukung, supaya jahe bisa jadi produk unggulan di Kabupaten Tapin,” tuturnya.
Hanya saja masih terkendala dalam pemasaran tetapi kalau panen saat ini petani masih ada keuntungan, walapun saat ini harga jahe masih rendah, namun pemerintah daerah akan mengusahkan pasarnya sehingga harga pasar tetap tinggi.
“Apapun yang menjadi penghasilan dari petani kita baik itu tanaman jahe merah yang sudah berkembang ini, hilirnya atau pasarnya akan kita usahakan,“ ujarnya.
jangan sampai petani sudah bercotokl tanam jahe berkembang malah pasarnya yang tidak jalan dan harganya rendah.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Tapin, Wagimin menjelaskan bahwa budidaya tanaman jahe seluas 68 hektar yang tersebar beberapa Kecamatan. Yakni Kecamatan Hatungun, Salam Babaris dan Bungur.
“Panen jahe ini yang dipanen seluas 68 hektar mampu menghasikna jahe merah dengan produktivitas per hektar 10 sampai 13 ton per hektar jahe merah,“ ujarnya.
Hanya saja petani jahe merah masih terkendala pasarnya karena harga jual di tingkat petani masih rendah rendah kisaran 5 ribu sampai 8 ribu rupiahperkilogram.
Namun pihaknya akan kita arahkan didik dengan membuat produk berupa cip atau keripik mentah atau dengan dikeringkan sehingga mampu meningkatkan harga jual jahe merah.
“Karena kalau dijual kering apalagi menjadi tepung harga jualnya 4 kali lipat dari harga jual jahe merah yang masih basah, dengan diarahkan membuat produk ini tentunya dengan harapan bisa memberikan nilai tambah dan harga jual tetap tinggi bagi petani,“ katanya.
Sebelum melakukan panen jahe diadakan dialog antara Bupati Tapin dengan para petani dan petani milenela di Tapin serta warga masyarakat setempat membahas seputar masalah pertanian baik sarana dan prasaran dan kendala dalam Bertani. (abd/K-6)