Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Banjarmasin

Pendaftar Berkurang Akibat Kondisi Sekolah yang Rusak

×

Pendaftar Berkurang Akibat Kondisi Sekolah yang Rusak

Sebarkan artikel ini
Hal 9 3 Klm Rusak
SEKOLAH RUSAK- Inilah SD di Basirih yang rusak parah sehingga kurang diminati siswa maupun orang tua. (KP/Zakiri)

Kini, hanya berjumlah 208 siswa-siswi yang terbagi di sembilan kelas I hingga kelas IV, masing-masing mengisi satu ruang kelas, kecuali kelas V dan VI yang masing-masing mengisi dua ruang kelas

BANJARMASIN, KP – Kondisi bangunan sekolah SDN Basirih 3 Banjarmasin sudah lama dikeluhkan oleh siswa.

Baca Koran

Salah seorang pengajar di SD tersebut, Anna Yuniarni menjelaskan, kerusakan bangunan sudah dialami sejak tahun 2010 lalu.

Dan itu belum termasuk rusaknya ruangan lain. Ambil contoh, di SD itu tak ada lagi musala dan ruang Unit Kesehatan Siswa (UKS) dan ruang perpustakaan.

Perpustakaan, terpaksa digabung dengan ruang Kepala Sekolah, yang posisinya berada persis di samping ruang guru.

“Rusaknya sejumlah bangunan SD ini, juga berimbas pada saat penerimaan siswa-siswi baru,” ungkapnya.

“Orang tua, tentu melihat fasilitas dan kondisi bangunan. Melihat kondisi sekolah ini, orang tua pun pikir-pikir bila hendak memasukkan anaknya ke sini,” tambahnya.

Hal itu diungkapkannya bukan tanpa alasan. SDN Basirih 3 Banjarmasin, adalah gabungan dari tiga SD.

Yakni SDN Basirih 3, SDN Basirih 7 dan SDN Basirih 9. Yang tentu, semestinya banyak memiliki siswa-siswi.

Namun sejak dua tahun belakangan, siswa-siswi baru yang bersekolah di situ kian berkurang. Total siswa-siswi di situ merosot jauh.

Kini, hanya berjumlah 208 siswa-siswi. Terbagi di sembilan kelas.”Kelas I hingga kelas IV, masing-masing mengisi satu ruang kelas. Kecuali kelas V dan VI yang masing-masing mengisi dua ruang kelas,” tambahnya.

Lantas, apakah kerusakan bangunan sd tersebut pernah diperbaiki? Jawabannya, pernah. Tapi hanya perbaikan semampunya.

“Seingat saya, perbaikan hanya dilakukan pada lantai titian. Itupun pakai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Selebihnya, tidak ada,” ucap salah seorang guru lainnya, M Ali Wardana.

Baca Juga :  Cegah Korupsi, Ibnu Sina Puji Bimtek Paling Wow

“Kami sangat berharap agar bangunan sekolah ini diperbaiki. Kami khawatir, hal yang tidak diinginkan kembali terjadi. Entah menimpa siswa-siswi maupun pengajar di sini,” tutupnya.

Namun, belakangan Pemko Banjarmasin diketahui kembali mendapat kucuran bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk menunjang fasilitas pendidikan tahun depan.

Anggaran yang dikucurkan mencapai Rp2,1 miliar itu, akan dipergunakan untuk pembangunan ruang kelas baru, rehabilitasi dan lainnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, Nuryadi membeberkan, sekolah yang akan menjadi prioritas mendapatkan bantuan DAK tahun depan adalah SDN Basirih 3.

“SDN Basirih 3 jadi perhatian Pemerintah Pusat langsung lewat data Data Pokok Pendidikan (Dapodik) mereka,” ucap Nuryadi, saat ditemui awak media.

Nuryadi pun mengakui, bahwa sudah tiga tahun terakhir ini kondisi SDN Basirih 3 cukup memprihatinkan. Bahkan kerusakannya mencapai 60 persen.

“Kondisinya ada kekurangan beberapa ruang kelas dan ruang guru. Sehingga menjadi prioritas,” jelasnya.

“Khusus untuk SDN Basirih 3 dianggarkan sekitar Rp700 juta. Akan digunakan untuk pembangunan 3 ruang baru dan UKS,” tambahnya lagi.

Selain SDN Basirih 3, Ia membeberkan juga ada sekolah lain yang kondisinya cukup menyita perhatian jajarannya. Yakni SDN Teluk Tiram 8.

Adapun bentuk kerusakan yang dialami antara lain kerusakan ruang kelas, pembangunan UKS, toilet dan laboratorium komputer.

“Kita targetkan Maret 2023 sudah bisa dimulai pengerjaannya. Selesai sekitar 4 bulan. Atau paling lambat penggunaan DAK itu sampai Desember,” tuntasnya.

Disisi lain, Pemko Banjarmasin pada tahun ini juga menerima bantuan DAK untuk rehabilitasi sekolah. Totalnya mencapai Rp9,3 Miliar.

Sejauh ini menurut Nuryadi, progresnya sudah berlangsung sekitar 70 persen. Bahkan ada yang sudah selesai.”Ada 28 sekolah yang menerima bantuan DAK tahun ini. Ada yang digunakan pembangunan perpustakaan, UKS, Sanitasi dan juga rehabilitasi. Lalu sekitar Rp3 Miliar nya kita serahkan ke sekolah untuk meningkatkan SDM,” tutup Nuryadi.

Baca Juga :  Penutupan TPA Basirih Harus Disikapi Solusi Kongrit

Sementara itu, Kepala SDN Basirih 3, Armini mengaku sangat bersyukur dengan terpilihnya sekolah yang saat ini dipimpinnya sebagai penerima DAK tersebut.

“Rencananya akan kita gunakan untuk merehab ruang kelas, WC dan ruang perpustakaan,” ucapnya saat dihubungi awak media.

Menurut Armini, ketiga fasilitas tersebut sudah sangat tidak layak untuk digunakan siswa di sekolah.

Bahkan, kondisi yang dialami SDN Basirih 3 ini sudah berimbas pada minimnya minat orangtua siswa untuk menyekolahkan anaknya ke sana.

“Tahun ajaran baru kemaren aja kita hanya mampu mendapat sebanyak 32 orang siswa saja,” ungkapnya.

“Kita tidak memungkiri kalau orangtua pasti melihat kondisi fasilitas yang dimiliki sekolah dulu sebelum memasukan anaknya. Dan rata-rata orangtua di sekitar sekolah kami lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah lain atau swasta yang dianggap lebih bagus dari segi fasilitasnya,” paparnya.

Di sisi lain, ia berharap agar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin bisa menyerahkan segala perbaikan dan pembenahan fasilitas yang rusak ini kepada pihak sekolah.

“Harapan kami seperti itu, karena yang lebih mengetahui medan kan pihak sekolah. Tapi tetap tergantung pada pihak dinas sendiri. Wanita yang resmi dilantik menjadi Kepsek sejak Februari 2022 itu mengaku masih banyak PR yang harus dikerjakan agar SDN Basirih 3 bisa kembali dipercaya masyarakat sebagai tempat anak menimba ilmu

“Semoga saja dengan adanya bantuan DAK ini bisa membuat sekolah kami kembali jaya seperti dulu lagi,” tandasnya. (Kin/K-3)

Iklan
Iklan