Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

PUPR Wajib Benahi Oprit Jembatan Bermasalah

×

PUPR Wajib Benahi Oprit Jembatan Bermasalah

Sebarkan artikel ini
Hal 9 3 Klm Oprit
MENURUN- Inilah oprit Jembatan Gerilya yang baru-baru ini menjadi sorotan akibat konstruksinya yang sudah mengalami penurunan. (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Permasalahan oprit Jembatan Gerilya yang sudah mengalami penurunan menjadi atensi bagi Komisi III DPRD Kota Banjarmasin.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Afrizaldi menilai, kondisi oprit pada jembatan yang menjadi penghubung Jalan Kelayan A dan Jalan Gerilya, Kecamatan Banjarmasin Selatan itu wajib dijadikan pelajaran bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat.

Baca Koran

Bukan tanpa alasan, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, penurunan oprit yang katanya disebabkan kondisi tanah rawa yang labil tersebut tidak hanya terjadi di Jembatan Gerilya saja. Namun juga di jembatan-jembatan lainnya.

“Permasalahan yang terjadi dalam setiap jembatan di Banjarmasin ini selalu sama, yakni selalu penurunan oprit yang membuat ketidaknyamanan bagi pengendara,” ucapnya saat dihubungi awak media, Selasa (8/11) siang.

Bahkan menurutnya, tidak menutup kemungkinan penurunan oprit tersebut memakan korban akibat perubahan posisi landasan yang menurun tersebut.

Karena itu, Afrizal pun lantas berharap agar Dinas PUPR Banjarmasin secara profesional harus terus melakukan pengkajian, khususnya dalam setiap pelaksanaan pembangunan jembatan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

“Supaya dalam perencanaan kedepannya harus matang dan jangan sampai permasalahan oprit ini terulang lagi,” tukasnya.

“Kalau masih permasalahan ini masih ada, artinya Dinas PUPR tidak belajar dengan kejadian-kejadian sebelumnya,” cecarnya.

Menurutnya, seharusnya Pemko Banjarmasin dalam hal ini Dinas PUPR bisa duduk bersama para pakar, ahli dan akademisi untuk membahas solusi bagaimana menghadapi kondisi tekstur tanah di Banjarmasin yang labil ini.

Tujuannya tidak lain agar dalam setiap perencanaan pembangunan jembatan hasilnya lebih terukur, matang dan tidak ada lagi terjadi permasalahan pada bagian oprit.

“Sehingga kualitas jembatan yang dibangun bisa sesuai dengan yang diharapkan. Jangan sampai proyek pembangunan yang dikerjakan hanya berdasar atas kepentingan tertentu saja,” tegasnya.

Baca Juga :  Bawaslu Kalsel Rancang Pengawasan PSU Pilwali Banjarbaru

Ia pun lantas mencontohkan curamnya lantai oprit di Jembatan Bromo, Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan yang banyak dikeluhkan warga.

“Ini jadi salah satu tanda bahwa perencanaan dan kajian dalam suatu pembangunan tidak dilakukan secara benar-benar baik sesuai dengan kebutuhan, keselamatan serta kondisi alam di Banjarmasin,” imbuhnya.

Disamping itu, Afrizal juga memberi penekanan kepada kontraktor pelaksana yang menjalankan proyek pembangunan agar betul-betul mencerna Detail Engineering Design (DED) yang diinginkan.

Karena itulah, ia berharap pihak Pemerintah Kota wajib hukumnya menyeleksi kontraktor yang ikut lelang proyek pembangunan.Pemilihan kontraktor pemenang harus disesuaikan dengan bidang yang mereka kuasai.

“Jangan sampai kontraktor yang menang dan terpilih untuk menjalankan pembangunan malah tidak menguasai alias tidak berpengalaman di bidang yang dijalankannya,” tekannya.

Kendati demikian, Afrizal menilai, kunci dari kualitas sebuah perencanaan pembangunan itu semuanya ada di tangan PUPR dan Bapedalitbang.

“Karena jika kedua SKPD tersebut melakukan pengkajian secara benar, maka DED yang dihasilkan pun juga akan bagus dan sesuai perencanaan,” ujarnya.

Di sisi lain, Afrizal mengapresiasi pihak PUPR yang cepat merespon keluhan warga mengenai kondisi oprit Jembatan Gerilya yang mengalami penurunan. (Kin/K-3)

Iklan
Iklan