Palangka Raya, KP – Untuk tingkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan anggota Komisi III bidang pendidikan dan kesehatan DPRD Kalimantan Tengah Duwel Rawing menyarankan agar pihak sekolah atau dinas menetapkan nilai kelulusan siswa tetap ada standar nilai mimimal.
“Agar kualitas pendidikan atau sumber daya manusia (SDM) yang di hasilkan sekolah benar-benar berkualitas dan berdaya saing di dunia kerja baik lingkung pemerintah maupun dunia usaha”, ujarnya.
Dijelaskan mantan Bupati Katingan ini mengaku sedikit merasa kuatir kalau kelulusan siswa tidak ada standar minimal, sehingga kedepan bisa berdampak pada menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Dikatakan politisi Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kalteng ini adanya stanndar pelayanan minimal (SPM) sudah tepat.
“Saat ini tidak seluruh sekolah SPM nya sama. Kalau SPM di sekolah tersebut sudah bagus, silahkan saja kelulusan di serahkan ke sekolah. Tapi saat ini SPM setiap sekolah yang ada saat ini di Kalteng tidak merata,”ucap Duwel di gedung dewan, akhir pekan tadi.
Wakil rakyat Dapil I Palangka Raya, Katingan dan Gunung Mas ini dulu sekolah menentukan nilai standar syarat lulus minimal, untuk melihat tingkat kemajuan pendidikan di sekolah dimaksud.
Dikemukakan, saat ini memang korikulum kerab berubah-ubah. Saat ini memakai korikulum merdeka. Tentu kita semua mihat hasilnya nanti, saya belum bisa berharap banyak karena SPM semua sekolah belum ternpenuhi secara merata, baik gedung sekolah, guru dan sistem belajar mengaja.
Menurut Duwel, pemerintah pusat dan daerah terburu-buru menetapkan bahwa kelulusan siswa ada di tangan sekolah masing-masing.
Semestinya penuhi dulu SPM semua sekolah secara merata. ‘Tapi standar belum terpenuhi, sudah buru-buru membuat kebijakan baru”, sebutnya.
Diakui Duwel, kalau ingin melihat SDM bagus maka kemampuan siswa-siswi harus benar-benar diuji.
Kantor perusahaan swasta atau instansi pemerintah dalam mencari pegawai untuk dapat diterima maka harus sesuai kualifimasi tertentu atau bagi SMK ada sertifkat keahlian. Kalau SDM kualitasnya rendah, akan sulit bersaing dalam dunia usaha dan lainya.
Karena itu ucap Duwel, semua SMK diarahkan untuk bisa menjalin kerjasama dengan dunia usaha, agar melahirkan SDM yang siap kerja, yang terampil bukan hanya ada ijazah tapi kemapuan atau skill tidak ada.
“Harapan kami agar hasil lulusan tahun ini tetap di evaluasi oleh pihak dinas dan sekolah. Uji kemampuan siswa-siswa harus tetap di lakukan secara maksimal. Untuk melihat capai kemajuan dunia pendidikan khususnya kualitas SDM anak-anak sekolah di seluruh daerah di Kalimantan Tengah,”pungkasnya. (drt/k-10)