Tanjung, KP – Agar dapat menyerap ribuan mahasiswa dari tiga provinsi, yakni Kalsel-Kaltim dan Kalteng, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin lakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah Kabupaten Tabalong bangun kampus di Tabalong.
Rektor ULM Banjarmasin Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri SE M.Si, mengatakan bahwa kehadiran kampus ULM di Kabupaten Tabalong sebagai upaya mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan IKN. “Hadirnya kampus ULM di Tabalong untuk mempersiapkan SDM yang diperlukan IKN,” terangnya belum lama tadi di Wisma Bersinar Tanjung.
“Pembangunan kampus eksternal yang ada di Tabalong atau di luar kampus utama diharapkan bisa menyerap 3 ribu lebih mahasiswa,” ujar Ahmad.
Di kesempatan itu, Bupati Tabalong Dr Drs H Anang Syakhfiani M.Si, mengatakan keinginan ini merupakan langkah tepat untuk kemajuan ULM, “Kalau kampus ULM pindah ke Tabalong, saya yakin ke depan ULM menjadi perguruan tinggi terkemuka dan terdepan,” ujarnya.
Hal ini mengingat posisi strategis Tabalong yang berdekatan dengan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur yang nantinya menjadi IKN pada 2024, terang Anang.
Sebelumnya, orang nomor satu di Kabupaten Tabalong ini mengungkapkan bahwa Kabupaten Tabalong mendapatkan kehormatan atas kunjungan Rektor ULM tersebut, “Kunjungan ini berarti sudah yang ke-2 kalinya Rektor ULM datang ke Tabalong secara resmi, jika secara tidak resmi sudah tidak terhitung,” ujarnya.
Terimakasih atas kunjungannya, saya melihat sejak dipimpin oleh Ahmad ULM makin dinamis dan kedinamisan itu sekaligus mempromosikan ULM, sehingga ULM makin dikenal baik di dalam maupun di luar, sebut Anang.
Oleh karenanya lanjut Anang, pijaknya pasti mendukung ULM sesuai dengan kapasitasnya untuk melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, inshaa Allah akan selalu kami dukung, ujarnya.
“Saya sempat ngobrol dengan Pak Rektor tentang tiga hal, pertama bagaimana kita meningkatkan IPM lebih khusus meningkatkan lama waktu sekolah, karena IPM kita sudah umum naiknya lumayan di atas 1 digit, tapi di komponen terminal-nya ini yang menjumplang, di pengeluaran per Kapita bagus, harapan hidup bagus, tetapi di rata-rata lama sekolah cuma 0,01,” ungkap Anang.
Kedua, lanjutnya tingkat pengangguran terbuka, yang sebenarnya permasalahan nasional hanya saja belum terangkat ke permukaan, sebab sesuai kapasitas seorang bupati tidak cocok bicara hal ini, tapi kalau
seorang rektor, guru besar yang berbicara hal ini pantas, “sebab keadaan ini sangat berbahaya,” ujarny
Jadi kalau tidak ada strategis yang baik maka sampai lima tahun ke depan kita akan menghadapi permasalahan yang sangat banyak, untuk itu permasalahan ini yang perlu diantisipasi dari sekarang, demikian pungkas Anang. (ros/K-6)