BANJARBARU – Polda Kalsel, Dit Lantas mengakomodir pembalap Liar agar ke arah positif yakni dengan mengusung tema “Sunday Race Part 2”, berlangsung di kawasan Perkantoran Pemerintah Provinsi di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, pada Minggu (30/4/2023).
Ditlantas Polda Kalsel menggandeng IMI (Ikatan Motor Indonesia) ketika itu menggelar coaching clinic dan sosialisasi dampak balap liar.
Ratusan yang hadir dan kegiatan latihan bersama yang pesertanya adalah para pembalap, termasuk juga pelaku kerap balap liar.
“Seluruh peserta yang berpartisipasi memang pebalap jalanan. Mereka juga menggunakan kendaraan sendiri dan mengeluarkan gaya khas masing-masing,” kata Ketua IMI Kalsel, Edy Sudarmadi.
Di sini Ditlantas Polda Kalsel juga memberikan pelatihan berkendara motor untuk praktik ujian pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM), aturan berlalu lintas hingga aksi keselamatan berkendara.
“Kegiatan memang bertujuan merangkul pelaku balap liar. Apalagi, masyarakat sering mengeluhkan aktivitas mereka balap di jalanan, kerap resahkan warga dan membahayakan pengguna jalan umum, maupun si pelaku sendiri,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel, Kombes Pol Robertho Pardede.
Mereka dibina, diberikan latihan bersama serta diarahkan ke ahal yang positif, ucapnya didampingi Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Kalsel, Kompol Dr Dese Yulianti.
Dengan adanya kegiatan ini, berharap bisa memberikan dampak positif kepada pelaku balap liar khususnya.
“Kita akui minat, bakat dan hobi para anak muda yang menyukai olahraga balap motor tentunya memerlukan wadah yang tepat agar bisa lebih terbina, terlatih dan terarah serta tersalurkan.
Semoga saja ini terus berkelanjutan dan harapan mereka bisa mengukir prestasi di arena balap serta bisa menjadi agen perubahan, memberikan edukasi ke teman-temannya untuk tidak lagi melakukan balap liar dan menggantinya dengan kegiatan positif,” ucapnya
Sisi lain dalam kegiatan, juga salurkan minat anak-anak yang suka motor, yang mana kendaraabn sesuai dengan umur.
Minat balap motor dari anak-anak pun diarahkan agar mereka mengerti bahwa hal positif dilakukan pada jalurnya dengan kelengkapan pengamanan saat melaju.
Jadi tak hanya pembalap jalanan, pada sesi latihan bagi anak-anak sejak dini diberi penanaman tertib berlalu lintas.
“Ya enggunakan sepeda motor harus menggunakan perangkat keamanan lengkap seperti helm, sepatu, jaket dan sarung tangan, tambah Ketua IMI Kalsel.
Ia katakan,kebanyakan pada masa usia muda dan sedang mencari jati diri. Terlihat mereka memang membutuhkan wadah yang baik untuk mengeluarkan potensi.
IMI Kalsel juga berharap pemerintah merespons dengan menyediakan sirkuit. Selain mewadahi potensi, sirkuit diyakini dapat menekan angka balap liar.
“Infrastruktur perlu dipikirkan bersama guna membangun minat bakat pembalap-pembalap muda. Diharapkan keberadaan sirkuit juga dapat menekan balap liar,” ujarnya.
Di sisi lain, Sunday Race tidak hanya akan berfokus kepada balapan. IMI Kalsel juga berencana mewadahi mereka yang gemar turing ke berbagai tempat. (KPO-2)