Banjarmasin, KP – Komisi I DPRD Kalsel berharap agar konten muatan lokal di banua lebih diperbanyak, agar menggairahkan industri kesenian dan budaya di daerah.
“Kita harapkan lebih banyak konten lokal yang tayang di televisi,” kata Ketua Komisi I DPRD Kalsel, Hj Rachmah Norlias, usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalsel, kemarin, di Banjarmasin.
Bahkan, Komisi I DPRD Kalsel banyak memberikan masukan yang bisa dilakukan KPID Kalsel kepada masyarakat luas, terutama memperbanyak konten lokal.
“Tentu kesenian dan budaya lokal akan lebih dikenal masyarakat luas,” kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN).
Selain itu, juga berdampak pada minat melestarikan kesenian dan budaya lokal, karena mereka memiliki kesempatan tampil di televisi lokal yang ada di wilayah Kalsel.
“Ini juga untuk mencegah kesenian dan budaya khas Banjar terlupakan, dan tidak diminati generasi muda, serta tergerus perkembangan zaman,” ujar Rachmah Norlias.
Rachmah Norlias juga mengharapkan agar KPID bisa menyusun program kerja, seperti KPID Award untuk meningkatkan porsi konten lokal dalam siaran televisi nasional di daerah.
“Jangan hanya program yang sama diulang terus menerus, hanya untuk memenuhi persentase tayangan siaran lokal,” jelas wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel I, Kota Banjarmasin.
Ia juga menghimbau, agar kedepannya stasiun lokal lebih banyak lagi konten-konten keberagaman budaya daerah.
“Kita ingin telivisi maupun radio daerah mengadakan Gebyar Ramadhan, atau setiap peringatan hari besar keagamaan dan lainnya, termasuk Hari Jadii Kalsel,” tegas Rachmah Norlias.
Sebelumnya, Ketua KPID Kalsel, HM Farid Sofian mengatakan, telah mencoba untuk berinovasi di tengah keterbatasan anggaran dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
“Kita berinovasi melalui kolaborasi dengan pihak ketiga, seperti sekolah, RRI, ULM dan beberapa dinas,” kata Farid.
Selain itu, juga meluncurkan buku tentang keunggulan beberapa stasiun televisi yang ada di banua, berupa directory sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pemasang iklan.
“Kita masukan apa yang menjadi kelebihan stasiun televisi tersebut, sehingga menarik pemasang iklan. Tahap awal kita improvisasikan tiga televisi dulu,” tambahnya.
Diharapkan, hal ini bisa menarik pemasang iklan untuk mempromosikan produknya, sehingga dapat meningkatkan pemasukan bagi televisi di daerah. (lyn/KPO-1)