Hari Kartono mengakui untuk menurunkan angka stunting pemerintah telah mengeluarkan sejumlah program.
BANJARMASIN,KP – Anggota Komisi IV DPRD Banjarmasin Hari Kartono mengatakan, penanganan kasus stunting memerlukan data yang akurat. Sebab data yang ada terkadang tidak sama dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.
Menurutnya , permasalahan stunting merupakan masalah serius yang ini masih dihadapi dalam meningkatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia kedepan.
” Menghadapi tantangan itu tentunya harus diatasi dengan baik agar generasi masa depan Indonesia bisa menjadi generasi yang unggul, berdaya saing dan berkualitas,” katanya kepada {KP} Selasa (25/7/23).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) katanya, Status Gizi Balita pada 2019 prevalensi stunting di Indonesia sebesar 27,67 persen.
Oleh karena itu Presiden RI Joko Widodo kemudian mencanangkan target penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024 di seluruh Indonesia. Tak terkecuali target yang ingin dicapai Pemko Banjarmasin.
Hari Kartono mengakui untuk menurunkan angka stunting pemerintah telah mengeluarkan sejumlah program. Namun demikian kembali ia mengingatkan, penanganan stunting harus sesuai dengan data dan kondisi sebenarnya di lapangan.
Masalahnya karena keberhasilan penurunan stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak ini dianggap sebagai capaian sebuah prestasi bagi setiap pemerintah daerah.
” Karena dianggap sebagai sebuah prestasi, maka bisa saja angka stunting yang diklaim turun oleh pemerintah daerah tersebut tidak sesuai data akurat yang ada sesungguhnya di masyarakat,” tutup Hari Kartono. (nid/K-3)