Banjarmasin KP – Ketua Komisi II DPRD Banjarmasin Awan Subarkah mengakui kesulitan kini tengah dihadapi Perumda Pengelolaan Air Limbah
Domestik (PALD) Kota Banjarmasin.
Terutama katanya, dalam usahanya mengembangkan peningkatan pelayanan akibat terkendala minimnya permodalan.
” Apalagi dana dibutuhkan sangat besar Rp 98 miliar, sehingga atas berbagai pertimbangan Bangggar dewan belum bisa menyetujui tambahan
penyertaan modal yg dimintakan Perumda PALD,” katanya kepada {KP} Selasa (8/8/23).
Sebelumnya ia mengakui, jika Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina sudah berjanji akan terus mendorong Pengelolaan Air Limbah Domestik
(PALD) dalam upaya mengejar target terpenuhinya layanan sanitasi kota ini.
Walikota menargetkan, minimal sampai tahun 2024 nanti penanganan sanitasi melalui layanan air limbah di kota ini sudah mampu terpenuhi
20 hingga 25 persen.
” Masalahnya karena untuk memenuhi target itu PALD tidak memiliki modal cukup untuk pengembangan usahanya, sehingga target 2024 untuk
peningkatan layanan sanitasi saya rasa pesimis tercapai,” ujar Awan Subarkah.
Ia mengakui dalam upaya pengembangan Perumda PALD, Pemko Banjarmasin beberapa waktu lalu sudah menjalin kerjasama diantaranya dengan
Indah Water Konsortium (IWK) dari Malaysia.
Dalam kerjasama itu juga dibahas mengenai pengelolaan sanitasi air limbah di dua lokasi yakni, Kampung Hijau dan Kampung Biru.
Menurut Awan Subarkah selain kerjasama baik dalam maupun luar negeri, Pemko Banjarmasin juga berusaha memaksimalkan peningkatan sumber
pendanaan lainnya.
Sejumlah sumber pendanaan itu katanya, baik berasal bantuan pemerintah melalui APBN dalam bentuk DAU, DAK atau intensif daerah.
” Termasuk juga yang bersumber dari APBD Kota Banjarmasin maupun bantuan APBD Pemprov Kalsel,” tandas Wali Kota Ibnu Sina.
Ia mengakui, sudah menjadi kewajiban bagi Pemko Banjarmasin menangani masalah menyangkut kesehatan itu melalui program peningkatan
sanitasi secara berkelanjutan.
Disebutkan, sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Banjarmasin setidaknya ada 3 program yang dinilai mendesak direalisasikan.
“Ketiga capaian target itu ujarnya, selain terpenuhi layanan air bersih seratus persen , bebas kawasan kumuh , tapi juga terkait
masalah layanan sanitasi,” tandasnya.
Sebelumnya beberapa waktu lalu Direktur Utama Perumda PALD Kota Banjarmasin Endang Waryono mengakui, bantuan dana baik melalui
APBD dalam bentuk penyertaan modal, maupun bantuan APBN sangatlah diperlukan guna meningkatkan pengembangan layanan sanitasi.
Menurutnya, saat ini di Banjarmasin layanan sanitasi khususnya pembuangan limbah terpusat melalui Perumda PALD baru sekitar 5 persen
dengan sebanyak 7000 pelanggan.(nid/K-3)