Iklan
Iklan
Iklan
KALTENGPalangka Raya

Teras Narang Sarankan Bangun Kembali Jembatan Kayu Mandomai yang Iconik

×

Teras Narang Sarankan Bangun Kembali Jembatan Kayu Mandomai yang Iconik

Sebarkan artikel ini
Teras Narang membuka seminar Jembatan Kayu. (Kalimantanpost.com/Istimewa)

PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com –
Jembatan kayu memiliki kesan tersendiri bagi Dr Teras Narang. Sebab, dirinya pernah hidup dan di besar di Mandomai yang ada jembatan kayu ulin, kayu khas Kalimantan.

Hal itu ia ungkapkan saat membuka seminar sehari bertajuk Jembatan Kayu, di Palangka Raya, Rabu (30/8).

A Narang menilai jembatan dimaksud cukup fenomental dan luar biasa dan digunakan untuk berziarah tiap tahun pasti.

Namun, jembatan kayu kini telah dibongkar, karena dimakan usia dan masalah lainnya.

“Saya sebenarnya sangat keberatan jembatan itu dibongkar, sebab memiliki nilai historis luar biasa. Namun, itu tak bisa dicegah dan tetap dibongkar. Yang menyedihkan zar kimia masuk di pori-pori kayu jembatan itu justru akan mempercepat pelapukan sangat disesalkan,” terangnya.

Dia berharap, IAI Kalteng bisa membangun kembali atau merekonstruksinya agar keberadaannya bisa dipertahankan menjadi obyek wisata dan ikon Kalteng.

Untuk itu, lanjut dia, para pemilik HPH bisa diketok hatinya untuk berkontribusi membantu material kayu Ulin yang dibutuhkan.

Seminar ini digelar oleh Ikatan Arsitek Indonesia.(IAI) Kalteng dan diharapkan mampu melahirkan pemikiran kritis untuk itu.

“IAI bisa menggali potensi daerah menjadi keunggulan bidang wisata, kuliner, maupun lainnya. Kini saatnya Ikatan Arsitektur untuk berkontribusi”, ujar mantan Gubernur Kalteng itu.

Seminar menampilkan Tema “Kayu sebagai material masa depan pembangunan infrastruktur & arsitektur yang berkelanjutan”.

Sebagai pemateri utama, Ali Awaludin pakar kontruksi kayu dari akademisi, dan beberapa pemateri lainnya.

Ali mengungkapkan, Indonesia sangat kaya akan kayu berbagai jenis untuk kontruksi saat ini dan masa depan.

Menurut dia, kekuatan kayu setara material lainnya, bisa mengurangi pengaruh rumah kaca, langkah melestarikan kayu agar berkelanjutan.

Diakui kayu perlu dipilih, dipilah dan diolah diawetkan agar sesuai kebutuhan. Kayu bisa ditanam untuk melestarikannya, dengan tetap memelihara hutan dan lahan.(Drt/KPO-3)

Iklan
Baca Juga:  Inilah Enam Penerima Penghargaan Pemustaka Terbaik 2023 dari Dispursip Kalteng
Iklan