Banjarmasin, KP – Harga sayuran di pasar tradisional merangkak naik, akibat kurangnya pasokan dari petani di daerah penghasil. Pengaruh cuaca panas hingga ancaman kekeringan jadi salah satu alasannya.
Seperti terpantau di Pasar Kuripan Banjarmasin, harga beberapa komoditi sayur mayur melonjak, bahkan ada yang naik lebih dari 100 persen.
“Misalnya kacang panjang ini, sebelumnya cuma Rp 8.000 per kilogram (kg), sekarang mencapai Rp 20.000 sekilonya,” tutur Yani, pedagang di Pasar Kuripan, Kamis (14/9).
Dia memperkirakan, kondisi ini disebabkan hasil panen petani yang menurun lantaran cuaca panas yang memengaruhi kondisi lahan.
Yani juga membeberkan harga jenis sayuran lainnya yang mengalami kenaikan. Seperti jagung manis yang sebelumnya hanya Rp 2.500 sekarang menjadi Rp 4.500 per kg.
“Timun juga naik, saat ini harganya Rp 15.000 sampai Rp 16.000 per kg, padahal sebelumnya Rp 8.000 sampai Rp 10.000 saja per kg. Sedangkan sayur sawi naik dari Rp 1.000 jadi Rp 2.500 per ikatnya,” lanjut dia.
Namun, kata Yani menambahkan, meski banyak yang naik tapi ada juga harga sayuran yang bertahan bahkan cenderung turun.
“Tidak semua naik, ada juga yang tetap harganya, seperti kol masih bertahan di harga Rp 10.000 per kg dan tomat stabil Rp 12.000 per kg. Kalau terong harganya justru turun, sebelumnya Rp 16.000 sekarang jadi Rp 12.000 per kg,” sebutnya.
Selain itu, dia juga mengatakan harga bawang putih masih cukup mahal saat ini, berbanding terbalik dengan bawang merah yang harganya anjlok.
“Bawang putih masih tinggi harganya. Sekarang Rp 40.000, bahkan sempat sampai Rp 50.000 beberapa waktu lalu. Tapi, bawang merah malah murah saat ini, cuma Rp 25.000 per kg,” imbuhnya mengakhiri. (Opq/K-1)
