Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Kalteng

Gubernur Kalteng Sebut Lima Daerah Tanggap Darurat Karhutla

×

Gubernur Kalteng Sebut Lima Daerah Tanggap Darurat Karhutla

Sebarkan artikel ini
IMG 20231005 WA0024 e1696506917128
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. (Kalimantanpost.com/Istimewa)

PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Sebanyak lima daerah yang ada di Kalimantan Tengah (Kalteng) telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kelima daerah itu Kabupaten Kotawaringin Timur, Pulang Pisau, Kapuas, Katingan, dan Kota Palangka Raya.

Hal itu disampaikan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran pimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan Akibat Dampak El Nino di Wilayah Provinsi Kalteng. Rakor yang berlangsung secara hybrid tersebut, dipusatkan di Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (3/10/2023).

Baca Koran

Ditambahkan Sugianto, mengatakan bencana karhutla saat ini hampir menyelimuti sebagian besar wilayah Provinsi Kalteng, yang meluas mulai tanggal 24 September 2023 lalu.

“Di tahun 2023 ini terjadi el nino moderat, lebih tinggi dibanding yang terjadi tahun 2019 yaitu el nino lemah. Meski belum bisa terhindar dari kabut asap, tetapi penanganan karhutla tahun 2023 relatif lebih terkendali dibandingkan tahun 2019, baik dari luasan karhutla maupun jumlah kejadian karhutla,” ujarnya.

Gurbernur pun telah minta kepada Bupati, Pj Bupati, dan Pj. Wali Kota didukung Forkopimda dan semua elemen di kabupaten/kota, agar memperkuat sinergi dan serius melakukan upaya penanggulangan Karhutla.

“Seluruh Bupati, Pj Bupati, dan Pj Wali Kota yang daerahnya terjadi Karhutla masif. Tidak boleh meninggalkan wilayahnya sampai Karhutla benar-benar terkendali,” tegasnya.

Gubernur juga mengungkapkan inflasi di Provinsi Kalteng saat ini masih terkendali berkat kerja sama semua pihak. “Pada bulan September 2023, angka inflasi dari tahun ke tahun Kalimantan Tengah sebesar 1,88 persen, lebih rendah dari angka nasional yang sebesar 2,28 persen,” ujarnya.

Kemudian dari bulan ke bulan, Kalteng sebesar 0,11 persen, juga lebih rendah dari angka nasional yaitu 0,18 persen. Kemudian, angka inflasi tahun kalender sebesar 1,52 persen, di bawah nasional yang di angka 1,63 persen.

Baca Juga :  Ketua TP PKK Kalteng Buka Rakor Posyandu

Meskipun begitu, orang nomor satu di Kalteng itu mengingatkan agar tidak lengah dan tetap fokus dalam upaya-upaya pengendalian inflasi. Mayoritas komoditas penyumbang inflasi berhubungan dengan ketahanan pangan.

“Untuk menyangga inflasi agar terus terkendali, sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah, bukan hanya langkah jangka pendek saja, tetapi juga langkah jangka panjang harus benar-benar dipersiapkan,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng H. Nuryakin melaporkan, pengendalian Karhutla di Kalteng terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun.

“Hal ini dapat kita lihat dari indikator, luas karhutla 2023 sampai dengan bulan Agustus 2023 seluas 18 ribu hektar, jauh lebih baik dibanding 2019 yang mencapai 317 ribu hektar, kejadian karhutla 2023 sejauh ini relatif masih terkendali, tidak seperti 2019 yang meluas dan masif termasuk dalam Kota Palangka Raya,” kata Sekda.

Masih menurut Sekda, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada tahun 2023 di Kota Palangka Raya mencapai level Berbahaya pada tanggal 4 Oktober 2023, sedangkan 2019 mulai level berbahaya pada bulan Agustus 2019, bahkan jika dibandingkan dampak asap yang terjadi di Provinsi Kalbar dan Provinsi Kalsel, Provinsi Kalteng juga masih lebih baik.

“Pemerintah Kabupaten/kota yang telah menetapkan status tanggap darurat bencana karhutla sebanyak satu kota dan empat kabupaten. Dengan adanya penetapan status tanggap darurat ini diharapkan upaya penanggulangan karhutla dapat tuntas memadamkan kebakaran yang terjadi,” jelasnya.

Terkait dengan pengendalian inflasi, Sekda mengimbau agar lebih memaksimalkan hal tersebut mengingat dampak musim kemarau panjang yang diakibatkan el nino pada beberapa komoditas mulai menunjukkan kenaikan harga, sehingga harus terus dipantau dan dikendalikan.

“Salah satunya kenaikan komoditas beras, menyikapi kenaikan tersebut Pemerintah Provinsi telah meluncurkan program subsidi beras di triwulan keempat ini. Dampak el nino diperkirakan terjadi hingga Maret 2024, jika tidak dikelola dengan baik maka kita bisa mengalami kelangkaan,” tukasnya.

Baca Juga :  Menang Tipis 8 Suara, Gogo-Helo Deklarasikan Kemenangan di Barito Utara

Hadir dalam Rakor tersebut, Wagub Kalteng, H Edy Pratowo, Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Iwan Setiawan, Pj Bupati/Wali Kota se-Kalteng, Unsur Forkopimda, serta Kepala Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalteng. (Drt/KPO-3)

Iklan