Martapura, KP – Desa Simpang Empat, Kecamatan Kertak Hanyar berkembang sebagai penghasil ikan rawa, seperti gabus, sepat, papuyu, patin dan lainnya.
Penjualan ikan secara langsung dengan tengkulak/pengempul dilakukan setiap hari sesuai yang ditangkap pada hari tersebut.
Pada musim ikan melimpah, total produksi ikan per harinya dapat mencapai 1 ton, sehingga ada beberapa nelayan tidak dapat menjual seluruh hasil tangkapan pada hari tersebut.
Ikan yang tidak terjual hanya diolah menjadi ikan kering dengan kualitas rendah. Dijual pada masyarakat sekitar dengan pengemasan sederhana (bungkus koran).
Kelompok Maju Bersama, salah satu kelompok Nelayan di Desa Simpang Empat Kertak Hanyar diketuai Ibrahim pernah mendapatkan pendampingan dan pelatihan pengolahan keripik sepat
rawa melalui program PDWA (Program Dosen Wajib Mengabdi) LPPM ULM tahun 2022.
Program pelaksanaan PDWA pada Kelompok ini tergolong berhasil, karena selama proses pendampingan, anggotanya antusias mengelola kegiatan usaha.
Namun karena pendanaan program masih berskala kecil, usaha tersebut mengalami beberapa kendala, diantaranya desain kemasan dan manajemen usahanya.
Pada tahun ini, kembali tim PDWA ULM diketuai Ir Purnomo MP dan anggota Ahmad Rifani SE MM melakukan kegiatan penyuluhan terkait bagaimana mendesain kemasan keripik sepat rawa dan mengelola usahanya, 23 September 2023 kemarin.
“Desa Simpang Empang mempunyai SDM yang baik dan hasil alam, terutama sepat rawa yang luar biasa, berpotensi besar dikembangkan jadi produk pengolahan ikan, seperti keripik ikan,” kata Purnomo, Rabu (4/10) di Banjarbaru.
Kegiatan pengolahan ini, lanjutnya, apabila dikelola baik, dapat menjadi sumber pendapatan keluarga dan meningkatkan taraf ekonominya.
“Diharap kedepannya kelompok mitra Maju Bersama, lebih mandiri lagi menjalankan usaha pengolahan keripik ikan sepat rawa dengan baik,” tandasnya. (Wan/K-3)