LONDON, Kalimantanpost.com – Mission Impossible meraih kemenangan dicanangkan Real Madrid saat bertandang ke Manchester City pada leg kedua perempatfinal Liga Champions di Stadion Etihad Inggris, Kamis (18/4/2024) pukul 02.00 WIB.
Misi yang mustahil dilakukan tim asuhan Carlo Ancelotti meraih angka penuh mengingat di dalam dua pertandingan terakhir terakhir melawan City di Etihad, Madrid selalu kalah dengan kemasukan empat gol, dengan skor 3-4 pada 2021/2022 dan 0-4 pada 2022/2023.
Lalu, tiga pertemuan sebelumnya di UCL, Los Blancos juga gagal memetik kemenangan di Etihad dengan kekalahan 1-2 pada Agustus 2020, imbang 0-0 pada April 2016, dan 1-1 pada November 2012.
Menariknya, setiap kedua tim telah bertemu di babak gugur UCL dalam tiga musim beruntun dimana pada dua musim sebelumnya, pemenang laga ini selalu menjadi juara di akhir turnamen dengan Madrid menjuarai UCL pada musim 2021/2022 dan City menjuarai UCL pada musim 2022/2023.
Berdasarkan riwayat tersebut,
pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti menilai laga timnya melawan Manchester City di Liga Champions (UCL) selalu menjadi laga yang spektakuler.
Laga di Stadion Etihad nanti akan menjadi penentu siapa yang akan lolos ke babak semifinal atau bahkan pemilik trofi si kuping besar musim ini setelah pada leg pertama di Santiago Bernabeu pekan lalu kedua tim bermain sama kuat 3-3.
“Ada banyak tim di Eropa yang sangat kuat dan mampu berjuang untuk memenangkan kompetisi ini,” kata Ancelotti, seperti dilansir dari laman resmi klub, Rabu (17/4/2024).
“Kami telah bermain satu sama lain selama tiga tahun terakhir dan itu selalu merupakan pertandingan yang spektakuler. Saya pikir Kamis WIB akan sama,” tambahnya.
Mengenai rekor buruk di Etihad, Ancelotti mengatakan mereka tidak perlu melihat ke belakang ke masa lalu, kami harus melihat pertandingan besok dan bagaimana menyikapinya, dengan mempertimbangkan apa yang terjadi sepekan lalu.
“Kami harus bersaing, berjuang, dan percaya diri. Hasilnya imbang, masih ada 90 menit lagi dan apa pun bisa terjadi. Kami memiliki keyakinan bahwa kami memiliki kualitas untuk menciptakan masalah,” katanya.
Untuk laga leg kedua nanti, pelatih asal Italia itu berencana menampilkan permainan Madrid yang “lengkap”, baik dalam menyerang atau bertahan guna mengamankan satu tiket semifinal UCL musim ini.
“Kami berencana untuk menampilkan kinerja yang lengkap. Menyerang dan bertahan dengan baik, tidak kehilangan bola jika tidak perlu, bermain bagus dalam serangan balik, mengontrol transisi,” kata pelatih 64 tahun itu.
“Ini harus menjadi performa yang sangat lengkap dan kami tidak fokus pada satu aspek saja, kami harus fokus pada semuanya,” tambahnya.
Sementara itu, bintang Real Madrid Jude Bellingham mengatakan penggawa timnya telah melupakan kekalahan telak melawan Manchester City
Pada pertemuan musim lalu, Madrid dilibas City di Etihad dengan skor telak 0-4 dalam laga leg kedua semifinal setelah hasil imbang 1-1 di Santiago Bernabeu pada leg pertama.
Kemenangan itu membawa City yang akhirnya keluar sebagai juara setelah menaklukkan Inter Milan pada laga final dengan skor 1-0 di Ataturk Olympic.
Pemain internasional Inggris 20 tahun itu mengatakan hasil tersebut menyakitkan bagi beberapa pemain yang terlibat dalam pertandingan tersebut.
Namun, sebagai seorang pesepak bola profesional, ia mengatakan penggawa timnya telah melupakan kenangan pahit musim lalu dan menatap laga di Etihad pada Kamis WIB dengan optimisme baru.
“Kami perlu mengaturnya dengan mengetahui ini adalah pertandingan baru dan skor imbang menjelang leg kedua,” kata Bellingham, demikian dilansir dari laman resmi klub, Rabu.
“Kami semua cukup profesional untuk mengetahui ini adalah masa lalu dan menyerang pada pertandingan berikutnya,” tambahnya. (ful/Ant/KPO-3)