Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Politika

TUJUH RINTANGAN LANGIT

×

TUJUH RINTANGAN LANGIT

Sebarkan artikel ini

Oleh : CAKRAWALA BINTANG

Ada diriwayatkan oleh para perawi hadist yang bertanya kepada Muadz bin Jabal. “Wahai Muadz sampaikanlah,kepadaku sebuah hadist yang kau dengar dari Rasulullah SAW”. Katanya, “Telah kudengar Rasulullah SAW bersabda, Akan kusampaikan padamu sebuah nasihat. Jika engkau mencamkannya,maka engkau akan beruntung di hadapan Allah, namun jika engkau melecehkannya, maka pembelaanmu di hadapan Allah pada hari Kebangkitan akan sia-sia”. Wahai Muadz, hadis itu ialah, “Sungguh Allah SWT,sebelum menciptakan langit dan bumi, telah menciptakan tujuh malaikat, dan menunjuk malaikat malaikat ini sebagai penjaga tiap-tiap tujuh langit.”

Baca Koran

Dimana para malaikat itu naik membawa amalan-amalan manusia yang ditunaikan dari pagi hingga petang. Setiap amalan bersinar bagaikan sinar mentari. Setelah membawa amalan itu ke langit terendah, maka mereka membawanya ke langit yang lebih tinggi. Kemudian malaikat penjaga langit ini berkata kepada malaikat-malaikat itu, “Dengan amalan ini, tampaklah wajah pelakunya, aku diperintahkan oleh Tuhanku untuk tak mengizinkan amalan seorang pengumpat, melewatiku”.

Itu yang melewati langit pertama, dengan tidak mampu melewatinya hanya karena ada masalah sebagai pengumpat. Untuk selanjutnya yang melewati langit ke dua, akan terbentur dengan ria atau suka pamer.

Bagi mereka yang mampu melewatinya, akan terbentur pada langit ke tiga dengan apa yang disebut dengan kesombongan atau membanggakan diri sendiri.

Mereka yang mampu melewatinya, akan terbentur pada langit ke empat, karena mereka bersifat sum’ah atau bangga dengan apa yang telah dilakukan dengan banyaknya yang manusia bicarakan.

Mereka yang mampu pada langit ke empat, akan terbentur pada langit ke lima. Dimana mereka itu adalah pendengki, pada mereka yang mempunyai keunggulan dalam ilmu pengetahuan dan juga mereka yang banyak berbuat kebajikan dalam beberapa hal. Dengan dengki dan mengumpat, maka amalan orang ini tidak mampu melewati langit ke lima.

Mereka yang telah mampu melewati langit ke lima, kemungkinan akan terbentur pada langit ke enam, dimana ia tak mampu menunjukkan rasa kasih sayang kepada hamba-hamba Allah yang bernasib buruk dan terjangkit penyakit. Malahan merasa senang dengan keadaan itu.

Bagi mereka yang telah mampu melewati langit ke enam, kemungkinan akan terbentur dengan langit ke tujuh, karena seorang itu hanya mengupayakan sesuatu namun bukan niat karena Allah. Hanya mengupayakan kedudukan yang tinggi diantara para alim, atau ulama untuk keharuman nama saja.

Setelah mendengar hal ini, Muadz menjadi menangis. Ia berkata, “Aku bertanya, Ya Rasulullah, dikaulah utusan Allah dan aku adalah Muadz. Bagaimana aku mesti menyelamatkan diriku?”. Pada kalimat-kalimat akhir daripada uraian Rasulullah SAW, aku bertanya, “Apakah hal-hal itu ya Rasulullah?”. Ia menjawab. “Hal-hal itu adalah anjing-anjing neraka yang mencabut daging para penghuni neraka dari tulang mereka”. Aku bertanya, “Siapakah yang mampu selamat?”.

Iklan
Iklan