BANJARMASIN – Ratusan hunian pekerja kontruksi Ibu Kota Nusantara (IKN), Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) melaksanakan doa bersama lintas agama pada Kamis malam (15/8/2024).
Doa bersama lintas agama ini menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79.
Terdapat 4 pemuka agama yang berhadir doa bersama dari Islam, Kristen, Hindu dan Katolik.
Satu persatu tokoh agama memimpin doa di Masjid Al Ikhwan Hunian Pekerja Kontruksi kawasan inti pusat pemerintah IKN.
Ustadz Abdul Halim menyambut baik kegiatan doa bersama lintas agama yang dilaksanakan di IKN.
Selain itu, doa bersama ini beriringan dengan menyambut Hari Kemerdekaan RI ke 79.
Peringatan 17 Agustus yang biasanya dilaksanakan di Jakarta, kali ini digelar di 2 tempat. Salah satunya IKN.
“Untuk itu, kita memanjatkan doa kepada Allah SWT seluruh rangkaian hari kemerdekaan 79 dari awal hingga akhir berjalan dengan lancar, mudah, tertib dan berkah,” ujarnya.
Doa bersama lintas agama ini tidak lupa berharap kesehatan, seluruh pemerintahan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI KH Ma’aruf Amin hingga masyarakat yang melaksanakan hari kemerdekaan di IKN.
“Semuanya ini kita syukuri, dan syukur itu kita wujudkan dengan perilaku dan amal ibadah kita dengan Allah SWT dan sesama,” ucapnya.
Menurutnya baik antar umat beragama ini tidak hanya baik secara ukhuwah islamiyah. Tetapi ukhuwah wathanuiyah dan ukhuwah Basyariyah persatuan dalam ikatan kebangsaan sesama umat manusia.
“Melalui kegiatan ini kita bahu membahu membangun dan memberikan sesuatu kepada bangsa ini agar apa yang dilakukan saat ini bisa bermanfaat untuk kita sendiri dan masyarakat,” tuturnya.
Ketua panitia pelaksana Yudha Ramadhani Lubis mengatakan kegiatan doa bersama lintas agama ini dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan RI ke 79. Sebanyak 14 ribu pekerja di IKN. Beragam agama, suku dan warga kulit bersama-sama menyambut hari kemerdekaan.
“Di IKN ini kita akan membangun toleransi umat beragama,” tekannya.
Demi mewujudkan itu, Ia menceritakan sejumlah rangkaian dan waktu yang cukup panjang.
Sekitar 2 bulan untuk mengumpulkan para pemuka agama ini. Permasalahan para pekerja penerima upah (PPU) di IKN hanya diisi agama mayoritas.
“Jadi kita kesusahan mencari Hindu, Buddha dan agama lainnya. Memang belum komplit ya, kami peduli akan toleransi. Jadi harus tahun depan akan diadakan lagi,” harapnya.