Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan
Baca JugaKalselKhatulistiwa

Wisatawan Minat Khusus Italia Berkunjung ke Pulau Curiak Batola

×

Wisatawan Minat Khusus Italia Berkunjung ke Pulau Curiak Batola

Sebarkan artikel ini
2 10

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Sebanyak sepuluh wisatawan minat khusus dari Italia, berkunjung ke Stasiun Riset Bekantan – Pulau Curiak – Barito Kuala.

Kedatangan tamu mancanegara yang ingin melihat langsung bekantan (Nasalis larvatus) dialam liar ini, disambut langsung oleh Dr. Amalia Rezeki, expert konservasi bekantan dari Universitas Lambung Mangkurat – Banjarmasin.(15/8/2024)

Iklan

“Saya merasa bekantan sudah mulai mendapatkan atensi yang lebih dari wisatawan mancanegara, sejak kita semua menggaungkan upaya pelestarian bekantan. Pengembangan ekowisata bekantan berbasis minat khusus ini mengangkat eksotisme kehidupan bekantan di alam liar dan bentang alam habitat alaminya.

“Dalam upaya pengembangan ekowisata ini, kami juga bekerja sama dengan rekan-rekan dari HPI,” jelas Amel sebutan akrab pengelola sekaligus pemilik Stasiun Riset Bekantan ini.

Rombongan wisatawan ini, datang ke kawasan Pulau Curiak dengan menyusuri sungai Barito, menggunakan dua buah kelotok, dipandu oleh Basuki dan Syauqi, Local Guide, yang mendampingi selama perjalanan susur sungai dari Banjarmasin.

Sesampainya di Stasiun Riset Bekantan, mereka diajak Dr Amalia Rezeki mengelilingi kawasan restorasi mangrove, mengamati berbagai keragaman hayati khas Lahan Basah dan melihat aktivitas kegiatan konservasi.

Amel juga mengatakan, kawasan perlindungan bekantan pulau Curiak, atau yang lebih dikenal dengan istilah Longnose Natural Conservation ini, sekarang masuk kedalam site Geopark Meratus. Dan baru-baru ini diadakan penilaian oleh Global Geopark Network dari UNESCO untuk menjadi Geopark International.

Mereka sangat antusias menyimak penjelasan dari expertnya langsung. Tak terkecuali Osmanti Matilde, perempuan yang berparas cantik dari Italia ini, takjub ketika melihat bekantan dialam langsung.

“Beautiful ! Thank you we can see proboscis monkeys in the wild,” kata Osmanti Matilde dengan gembira.

Para wisatawan disuguhi welcome drink, berupa kelapa muda segar. Mereka menikmati suguhan kelapa muda diatas perahu klotok, sambil mengamati sekumpulan bekantan dialam sedang beraktivitas harian, seperti makan pucuk pohon rambai (sonneratia caseolaris) dan ada juga yang melakukan gerakan akrobatik, terjun bebas dari dahan tinggi kedahan yang lebih rendah melayang bak terbang. Suatu pemandangan yang menakjubkan.

Baca Juga :  Cabup Andi Rudi Hadiri Maulidurasul di Ponpes Datu Kalampayan Pagatan

Pengunjung di kawasan ini, oleh pengelola diwajibkan melakukan aksi konservasi, berupa donasi penanaman pohon mangrove rambai, yang merupakan tegakan sekaligus pakan utama bekantan. Disamping itu berfungsi penting sebagai mitigasi bagi perubahan iklim yang mengakibatkan pemanasan global.

Dengan menanam pohon mangrove rambai diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengurangan gas rumah kaca, karena hutan mangrove rambai mampu menyerap karbon empat sampai lima kali lipat daripada hutan tropis lainnya. (ful/KPO-3)

Iklan
Space Iklan
Iklan
Ucapan