JAKARTA, Kalimantanpost.com – Kementerian PPN/Bappenas meluncurkan Peta Jalan Hilirisasi Kelapa 2025-2045. Dokumen ini merupakan tindak lanjut dari amanat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, yang bertujuan untuk mendorong hilirisasi industri berbasis sumber daya pertanian untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam memanfaatkan potensi kelapa sebagai katalisator dalam transformasi ekonomi berbasis inovasi dan keberlanjutan. “Kini saatnya kita mengubah paradigma dengan melihat kelapa sebagai katalis yang mendorong transformasi menuju masa depan berbasis inovasi, kemakmuran serta keberlanjutan,” papar Menteri Suharso, Senin (30/9).
Peluncuran Peta Jalan Hilirisasi Kelapa 2025-2045 merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, termasuk Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Dewan Kelapa Indonesia, serta mitra internasional, seperti International Coconut Community dan Roemah Kelapa Indonesia. Staf Ahli Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Kementerian PPN/Bappenas Teguh Sambodo menambahkan peta jalan ini akan menjadi acuan membangun kerja sama dengan berbagai pihak terutama antara pemerintah dan pelaku usaha. ”Ke depan diperlukan kerja sama dalam pengembangan data melalui pemanfaatan teknologi, termasuk penginderaan jauh dan analisis big data, yang telah dimulai para pelaku usaha,” ungkap Sahli Teguh. Indonesia menetapkan target untuk meningkatkan nilai ekspor kelapa hingga 10 kali lipat dalam 20 tahun ke depan. Peningkatan ini juga akan didukung dengan peningkatan produksi kelapa unggul, riset, serta inovasi untuk diversifikasi produk kelapa.
Menteri Suharso juga menegaskan semua upaya yang tertuang dalam Peta Jalan Hilirisasi Kelapa 2025-2045 yang diluncurkan hari ini harus dilakukan secara terpadu. Selain itu, peta jalan ini diharapkan dapat memandu kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk memperkuat industri kelapa di pasar global. “Kita semua di sini bertanggung jawab atas kemajuan di masa depan, dan saya yakin kelapa akan mendapatkan posisi tawarnya di dunia, terutama dengan perubahan iklim yang terjadi saat ini dan permintaan yang semakin tinggi untuk produk yang ramah lingkungan,” pungkas Menteri Suharso. (adm)