Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
HEADLINEKalsel

Pemprov Kalsel Rekomendasikan Dua Strategi Utama

×

Pemprov Kalsel Rekomendasikan Dua Strategi Utama

Sebarkan artikel ini

Dalam Seminar Akhir Kajian Digitalisasi dan Pemberdayaan Ekonomi Kreatif

1 35 klm Kontrak Pemprov 31 pemberdayaan ekonomi kreatif
AKHIR KAJIAN -Dalam Seminar Akhir Kajian Digitalisasi dan Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Pemprov Kalsel rekomendasikan dua Strategi Utama

PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalsel mengeluarkan dua rekomendasi strategi dalam peningkatan digitalisasi dan pemberdayaan ekonomi kreatif.

Kegiatan Penelitian ini diketuai Herry Pradana, MBA yang juga menjabat sebagai Peneliti Ahli Muda di BRIDA Prov Kalsel dan dibantu oleh 2 anggota tim lainnya, yaitu Siska Fitriyanti dan Latifa Suhada Nisa.

Baca Koran

Pada kegiatan kajian, BRIDA Provinsi Kalsel juga mengundang tenaga ahli dan praktisi dibidang pendampingan UMKM dan inkubasi usaha, Zaki Rasyid yang merupakan Managing Director dari Wetland Box Incubator yang berpengalaman mendampingi ratusan UMKM, IKM, dan Startup di Kalimantan Selatan dan di Indonesia.

Plt Kepala BRIDA Provinsi Kalsel, Hadi Safitri menuturkan beberapa faktor eksternal yang memperanguhi perkembangan ekonomi kreatif.

Yaitu dukungan kebijakan pemerintah daerah untuk pelatihan digital yang berkelanjutan dan juga pentingnya komunitas usaha sebagai wadah konsultasi, kolaborasi, networking dan penyebaran informasi peluang usaha.

“Selain itu, serbuan barang impor dari China yang murah merusak harga pasaran, serta banyaknya para pesohor yang juga berjualan online, membuat UMKM kita semakin terdesak.

Hal ini diperparah dengan kondisi dimana para pelaku UMKM kita masih minim dalam hal literasi digital untuk pemasaran produk mereka,” ucapnya, Banjarbaru, Kamis (31/10/2024).

Hadi menuturkan sebagian besar UMKM di Kalsel berada pada level 2 dan 3, ini menunjukkan bahwa mereka baru mulai mengenal Instagram, WhatsApp, atau marketplace sebagai sarana promosi, tetapi belum sepenuhnya mengoptimalkan fitur digital nya secara profesional.

Hadi mengungkapkan dua rekomendasi yang diberikan yaitu Kolaborasi dengan komunitas usaha & Platform Digital untuk Peningkatan Visibilitas Produk serta Pengembangan Program Literasi Digital bagi para pelaku usaha, melalui program inkubasi usaha yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca Juga :  Swiss-Belhotel Banjarmasin bersama SBI Tanam Pohon Mangrove untuk Habitat Bekantan dan Mitigasi Perubahan Iklim

“Kedua strategi yang ada itu saling melengkapi dan sangat penting untuk membantu transformasi digital UMKM di Kalsel.

Dengan mengoptimalkan kedua strategi ini, diharapkan para pelaku UMKM dan industri kreatif dapat lebih cepat untuk beradaptasi dan bersaing di pasar yang semakin digital.

Langkah-langkah ini juga diharapkan dapat menciptakan ekosistem usaha yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi pertumbuhan UMKM & Industri Kreatif di Kalsel,” terangnya. (adv/K-2)

Iklan