Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Opini

PERBANDINGAN SESUATU

×

PERBANDINGAN SESUATU

Sebarkan artikel ini
andi nurdin lamudin1. FOTO SALAM
andi nurdin lamudin

Oleh : ANDI NURDIN LAMUDIN

Perbandingan itu penting untuk mengukur sejauh mana diri kita di dalam menguasai sesuatu itu.Misalnya dengan kemampuan seseorang dalam hal beladiri, maka dengan melakukan pertandingan dapat diketahui selama ini latihan, adakah kemajuan dan kemanfaatan dalam hal menghabiskan waktu dan tenaga. Sehingga cita-cita itu selalu ada untuk mencapai kesempurnaan. Walaupun kesempurnaan dalam arti yang hakiki belumlah ada di dunia ini.

Baca Koran

Study tours bagi mahasiswa dalam sebuah universitas kemudian menjadi tamu pada universitas lainnya, kemudian terjadi dialog, juga akan menjadikan semakin kaya akan ilmu pengetahuan. Begitu juga studi banding yang sering dilakukan oleh DPR, namun bagi anggota DPR yang belum mencapai tingkat sarjana, mungkin kurang wawasannya, di dalam memahami arti studi banding.

Sehingga seringkali studi banding seakan akan hanyalah berjalan-jalan dan terkesan menghabiskan uang saja. Karena kurang pengalaman dan pemahaman makna studi banding itu, sehingga akhirya justru menuai kritik dari rakyat banyak. Namun kota yang maju, studi banding itu penting, dengan melihat kota yang maju, maka akan memajukan kota sendiri.

Begitu juga tentang studi Islam, maka juga melihat kehidupan Barat yang sebenarnya adalah pemikiran Yahudi dan nasrani.Sehingga dengan demikian akan menambah kekayaan, jika di dalam ummat yang terdahulu itu seperti yang diceritakan dalam Al-Qur’an dan para nabinya yang sesuai dengan zamannya, ternyata mengatur ummat itu sulit dan selalu saja ada penyimpangan dan ujiannya.

Sebagai ummat yang dilahirkan di zaman ini sudah seharusnya semua itu merupakan perbandingan dan pengetahuan utuk menambah keyakinan Tauhid. Bahwa ternyata keyakinan itu berliku-liku dan banyak jalan, namun nabi Muhammad SAW telah mencontohkannya jika Tauhid itu memang bisa dilaksanakan. Dengan fondasi syariah dan aqidah, yang telah diajarkan dan ditentukan. Maka benteng keimanan itu, bisa dilaksanakan.

Baca Juga :  PERDA KEBUDAYAAN, "SAHIBAR" PROYEK SOSPER?

Begitu banyak contoh mereka yang mengikuti Nabi Muhammad SAW, untuk keluar dari budaya musyrik dan munafik itu memang perjuangan yang terus menerus, tanpa akhir. Karena itu memang perjalanan dakwah keseluruh penjuru muka bumi, memang harus dilaksanakan. Sehingga dengan demikian tidak ada kekakuan serta kebosanan dalam hal sebuah kebiasaan yang terjadi terus menerus dalam satu wilayah saja.

Maka perjalanan untuk menemui semua bangsa di dunia yang kemudian mengenalkan Islam, adalah tantangan bagi negara maju, untuk menentukan kader-kadernya, dalam penyebaran ke seluruh penjuru dunia. Maka negara akan maju, karena tantangan akan hal itu akan melahirkan program yang benar-benar tidak bisa meninggalkan makna musyawarah, serta memerlukan banyak ahli,sehingga pengkaderan selalu terjadi setiap saat.

Perbandingan itu merupakan hal di mana seseorang akan terus bergerak keseluruh penjuru dunia untuk melihat, siapa diri sebernarnya kemudian siapa pula kawan dan lawannya. Bagaimana seseorang yang dapat dikatakan seorang musyrik bisa mempunyai negara kuat, serta teratur rapi, juga punya program canggih tentang ilmu pengetahuan.

Namun pada akhirnya akan berhadapan dengan “Tuhan”, yang menurut keyakinan kita, pasti akan mengalami “malu yang sangat”. Karena selama ini di dunia ini hanyalah melakukan sesuatu yang sifatnya “hawa nafsu” saja, atau merupakan keinginan yang tidak sesuai dengan perintah dan larangan Tuhan yang menguasai alam raya serta surgaNya, hanya bagi mereka yang mendapat ridhaNya saja.

Apakah orang beriman bisa meyakinkan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang lurus?

Iklan
Iklan