Batulicin, Kalimantanpost.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, mengungkapkan sebanyak 80 desa di Kabupaten tersebut rewan terhadap bencana alam.
Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu Sulhadi, di Batulicin, Ahad, mengatakan 80 desa tersebut tersebar di Kecamatan Satui, Kecamatan Kusan Hulu, Kecamatan Kusan Hilir dan Karang Bintang, Mentewe dan Kecamatan Teluk Kepayang.
“Bencana alam yang berpotensi terjadi di wilayah itu meliputi bencana Banjir, Tanah Longsor, kebakaran, angin puting beliung dan ROB.
Dia mengatakan, sejak dua bulan yang lalu pemerintah daerah telah menetapkan Kabupaten Tanah Bumbu siaga bencana. Khususnya di daerah yang memiliki aliran sungai Seperti Kecamatan Mentewe, Kecamatan Batulicin an Kecamatan Satui.
Ada tiga kecamatan sangat berpotensi banjir mana kala intensitas hujan semakin tinggi, dan kondisi tersebut bisa lebih parah manakala bersamaan dengan pasang air laut yang mengakibatkan air dari hulu terhambat oleh pasangnya air laut.
“Untuk mengantisipasi bencana banjir, BPBD telah memasang tiga unit alat “Early Warning System” di tiga titik daerah aliran sungai,” ucapnya.
Dia mengatakan alat tersebut berfungsi untuk memberikan peringatan dini mengenai potensi banjir di suatu wilayah. EWS banjir dapat membantu masyarakat dan pihak berwenang untuk mengurangi risiko bencana banjir.
Selain memasang alat EWS, BPBD Tanah Bumbu juga melibatkan relawan untuk membantu penanggulangan bencana dengan memberikan bantuan fisik, penyuluhan, dan edukasi kepada masyarakat.
“Sebanyak 150 orang relawan masyarakat yang bertugas seluruh kecamatan di Tanah Bumbu,” kata Sulhadi.
Untuk menambah relawan, BPBD Tanah Bumbu akan membentuk relawan tingkat desa, relawan tersebut akan ditempatkan di desa yang rawan terhadap bencana. Dan satu desa akan memiliki satu relawan.
“Hingga saat ini kondisi Tanah Bumbu masih relatif aman atau tidak ada bencana alam, namun kami tetap menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana alam,” tutupnya. (net/K-6)