Oleh : NURMADINA MILLENIA
Ternyata di dunia ini,segala sesuatunya memang ada dipertahankan manusia, namun ada juga yang tidak dipertahannya. Jika sekian banyak yang dipelajari sejak SD sampai kuliah,ternyata ada hal yang begitu esensi untuk dipertahankan, namun yang tidak esensi akan memudar sendirinya. Karena kurang dipelajari lagi. Hal-hal yang esensi adalah di dalam arti dapat digunakan atau dimanfaatkan di dunia ini, namun juga tetap bermanfaat, sampai manusia itu telah tiada. Karena ternyata jasanya itu masih ada dan dikenang mereka yang masih hidup. Bahkan sampai turun temurun, sampai waktu akan berakhir. Mengapa demikian? Ya, itu karena seperti nama Muhammad SAW Rasul terakhir, ajarannya selalu diperjuangkan bagi mereka mempercayainya, sampai-sampai terjadi peperangan, mereka tetap juga melakukannya, untuk mempertahankan ajaran itu. Itu adalah ajaran Islam. Mengapa itu bisa terjadi?
Itu karena mereka yang telah merasakan ajarannya serta menerapkannya di dalam kehidupan dunia ini, memang membawa kedamaian, ketenangan serta kebahagiaan. Sehingga juga dengan demikian bapak-bapak mereka kembali mengajarkan kepada anak-anak dan keturunannya. Banyak bukti dan sejarah jika ajaran Islam itu, memang bukan ajaran biasa, itu adalah ajaran Tuhan.Sebagaimana ada di dalam kitab suci Al-Qur’an. Apalagi jika ternyata sampai sekarang Al-Qur’an itu tidak bisa dihancurkan, atau dirusak oleh rayap. Rayap di sini artinya manusia-manusia yang begitu jahil ikut serta membuat kalimat-kalimat yang seakan suci untuk, yang kemudian disipkan pada kitab suci. Hal itu terjadi pada kitab-kitab suci sebelumnya, sebelum Al-Qur’an.
Masih banyak rahasia Al-Qur’an yang belum tersingkap, dimana struktur Al-Qur’an itu terungkap pada milenium ketiga ini. Karena begitu terus menerus struktur Al-Qur’an itu diselidiki, oleh mereka yang memang berkepentingan untuk menjaga Al-Qur’an itu. Ternyata juga banyak mereka yang menginginkan Al-Qur’an itu hancur lebur dengan segala upaya manusia hebat, serta bergelombang-gelombang serta bersatu padu, namun tetap tidak berhasil. Bahkan akhirnya ternyata mereka masuk Islam, karena semakin mereka mengikuti, semakin mereka masuk kepada jalan menuju kesempurnaan Al-Qur’an itu.
Negara sebenarnya akan makmur dan adil, jika banyak mengadopsi ajaran Al-Qur’an untuk menjadi dasar-dasar dan hukum negara. Karena itu marilah rakyat Indonesia untuk jujur dan terbuka dalam hal mempelajari sesuatu itu. Karena waktu itu singkat, jika selama ini kehidupan bernegara, hanyalah memakai logika dan kesepakatan manusia semata. Dengan mengadopsi hukum-hukum Barat, serta mepelajari bahasa barat semata. Sehingga nampaknya Al-Qur’an itu semakin menjauh dari kehidupan hati nurani rakyat Indonesia tercinta ini.
Apa yang sebenarnya hal yang esensi yang harus kita pertahankan? Itu semestinya negara ikut hadir di dalam kehidupan rakyat dalam suatu negara. Sehingga dengan demikian negara itu juga akan memasuki surganya Allah SWT. Jangan sampai rakyat Indonesia ini sebagian memasuki surga, tetapi sebagian lagi memasuki neraka. Padahal sewaktu di dunia ini, atau pada negara Indonesia mereka sering bersama, kehidupan bersama,satu negara, untuk mencari dan menciptakan keadilan dan kemakmuran?Akankah itu terjadi pada hari akhir nanti? Namun bisakah kita rakyat Indonesia ini, mengkajinya sejak sekarang atau sejak dini. Apakah kita bisa bersama-sama sampai akhir zaman bahkan sampai ke akhirat kelak?