BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Suasana semarak menyelimuti lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Senin (16/6/2025). Dengan pemotongan pita sebagai simbol dimulainya acara, peringatan Dies Natalis ke-22 Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) resmi digelar. Kegiatan ini bukan sekadar perayaan usia, melainkan juga sebuah momentum refleksi, inovasi, dan pengabdian sosial.
Berlangsung sejak 16 Juni hingga 5 Juli 2025, perayaan ini melibatkan lebih dari 200 mahasiswa aktif dari angkatan 2022 hingga 2024, yang berpartisipasi dalam berbagai agenda mulai dari kegiatan akademik, pengembangan karakter, hingga aksi nyata di tengah masyarakat.
Ketua Pelaksana, Akmal, menyampaikan bahwa Dies Natalis kali ini mengusung semangat kolaboratif, edukatif, dan humanis. “Kegiatan ini bukan hanya seremoni tahunan, tapi bentuk nyata dari aktualisasi nilai-nilai bimbingan dan konseling. Kami ingin mahasiswa punya wadah untuk belajar, berinteraksi, serta mengabdi,” ujarnya.
Berbagai kegiatan telah dijadwalkan dengan konsep inklusif dan menyentuh banyak aspek. Ada seminar inspiratif yang menghadirkan narasumber profesional di bidang psikologi dan pendidikan, diskusi lintas alumni yang membahas perjalanan karier dan kontribusi alumni BK di masyarakat, hingga berbagai perlombaan edukatif untuk mengasah kreativitas dan keterampilan mahasiswa.
Yang menarik, panitia juga menggagas kegiatan sosialisasi anti-narkotika sebagai wujud kepedulian terhadap krisis moral dan kesehatan mental generasi muda. Tidak ketinggalan, sebuah bazar kreatif mahasiswa juga akan digelar untuk mendorong semangat kewirausahaan serta menampilkan hasil karya dan produk mahasiswa BK ULM.
Menurut Asih Nor Zahidah, M.Pd., selaku Pembina Mahasiswa Program Studi BK, perayaan ini juga menjadi sarana untuk menanamkan dan memperkuat nilai-nilai inti dari ilmu bimbingan dan konseling, seperti empati, komunikasi sehat, keberanian menyuarakan kebaikan, dan kepedulian sosial.

“Kami berharap mahasiswa tidak hanya belajar teori di kelas, tapi benar-benar memahami bahwa menjadi bagian dari BK berarti siap menjadi bagian dari solusi di masyarakat,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya menjadikan Dies Natalis sebagai momen mengintegrasikan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan mahasiswa, baik secara akademik maupun sosial.
Dengan pendekatan yang aplikatif dan berbasis pada pengabdian, kegiatan ini juga menjadi bekal berharga bagi para mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.
“Mahasiswa akan dihadapkan pada realitas sosial yang kompleks. Di sinilah mereka diuji: apakah mereka siap hadir sebagai konselor yang bukan hanya pintar teori, tapi juga mampu memahami, mendengar, dan memberi solusi di tengah masyarakat,” tambah Asih.
Kegiatan ini juga diharapkan bisa semakin memperkenalkan peran vital BK ULM kepada masyarakat luas, serta mempererat hubungan antara mahasiswa, alumni, dosen, dan stakeholder pendidikan lainnya.
Dies Natalis ke-22 BK ULM bukan hanya sekadar peringatan angka, tapi perayaan yang menyatukan banyak elemen: ilmu, nilai, pengalaman, dan semangat kebersamaan. Mahasiswa tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga pelaku aktif yang belajar langsung dari lapangan kehidupan.
Dengan semangat kolaborasi dan dedikasi tinggi dari seluruh panitia serta dukungan penuh dari sivitas akademika FKIP ULM, Dies Natalis tahun ini diharapkan mampu meninggalkan kesan mendalam dan membawa manfaat berkelanjutan, baik bagi mahasiswa maupun masyarakat sekitar. (fin/KPO-1)